PANDEGLANG, KOMPAS — Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami Banten di Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, ditutup. Seiring berakhirnya masa tanggap darurat, posko itu dipindahkan ke Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang.
Berdasarkan pengamatan, Minggu (6/1/2019), di posko yang sebelumnya menempati Gedung Guru PGRI Cabang Labuan itu tidak terlihat banyak aktivitas. Gerbang dan pintu gedung itu masih terbuka, tetapi hanya tampak seorang anggota Basarnas yang membawa gulungan kabel.
Di depan gedung itu truk Basarnas diparkir. Meski demikian, beberapa kertas yang mencantumkan informasi mengenai nomor telepon serta beragam akun media sosial Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang masih ditempel di pilar bangunan itu.
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0601/Pandeglang Letnan Kolonel (Inf) Nur Heru mengatakan, masa tanggap darurat telah berakhir, Sabtu (5/1/2019). Semua anggota TNI yang dikerahkan di Kabupaten Pandeglang dikembalikan ke satuan masing-masing.
”Kalau asalnya dari Korem 064/Maulana Yusuf atau Kodim 0601/Pandeglang, ya, kembali ke markas atau induk pasukannya,” katanya. Para personel TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga sempat dikerahkan. Anggota TNI yang ditugaskan selama masa tanggap darurat di Banten berjumlah 2.138 orang.
”Koordinasi kemudian dilakukan di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang. Sekarang, posko ada di sana,” ujar Heru. Kantor itu terletak di Jalan Bhayangkara atau berjarak hanya sekitar 200 meter dari Alun-alun Kabupaten Pandeglang.
”Kalau penanganan masalah pengungsi, tugas kami secara de facto sudah selesai dengan berakhirnya masa tanggap darurat,” ucapnya. Pemerintah Provinsi Banten akan tetap memenuhi kebutuhan sanitasi, sandang, dan pangan para pengungsi.
Hingga Jumat (4/1/2019) pukul 19.00, masih terdapat 7.767 pengungsi di Kabupaten Pandeglang dan 298 pengungsi di Kabupaten Serang. Kini, menurut Heru, pihaknya sedang bersiap membangun hunian sementara (huntara) untuk warga yang terkena dampak tsunami.
Dalam dua hingga tiga hari ke depan, kebutuhan untuk membangun huntara sudah disediakan. Masyarakat setempat yang memiliki keahlian akan membantu TNI membangun huntara itu. Pemerintah Kabupaten Pandeglang sudah mengirimkan surat mengenai permintaan bantuan tenaga kepada Markas Besar TNI.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami Banten dipindahkan karena masa tanggap darurat berakhir dan Gedung Guru PGRI Cabang Labuan juga akan digunakan untuk berbagai kegiatan. Bahkan, ada warga yang ingin menyewa gedung itu untuk pernikahan.
Gedung itu berada di sebelah barat Kantor Bupati Pandeglang dengan jarak yang cukup jauh atau sekitar 40 kilometer. ”Di posko yang baru, koordinasi dengan organisasi perangkat daerah bisa segera dilakukan,” ujar Irna.