Harga Tiket Tinggi, Minat Wisatawan ke Sulut Turun
Oleh
Jean Rizal Layuck
·2 menit baca
MANADO, KOMPAS - Tingginya harga tiket pesawat Jakarta-Manado, serta dari sejumlah kota lain di Tanah Air dengan jurusan Manado, menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Sulawesi Utara. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak-pihak terkait agar tak memukul sektor pariwisata daerah.
Kepala Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam Pemerintah Provinsi Sulut Frangky Manumpil di Manado, Senin (7/1/2019), mengatakan, penurunan angka kunjungan dapat dilihat dari data PT Angkasa Pura Bandara Sam Ratulangi Manado.
Data tersebut menyebut jumlah pergerakan penumpang selama musim libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 sebanyak 120.191 orang, mengalami penurunan 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pergerakan penumpang rata-rata mencapai 6.677 orang per hari dalam kurun waktu 14 hari.
Kenaikan terjadi pada puncak arus mudik empat hari menjelang Natal, yakni sebanyak 8.898 orang dan arus balik pada 5 Januari 2019 sebanyak 7.095 orang.
Noldy Tuerah, pengamat ekonomi regional, menyebut tingginya harga tiket penerbangan dari Jakarta dan Surabaya ke Manado memengaruhi minat kedatangan turis nusantara.
Ia mengatakan, harga tiket pesawat yang biasanya Rp 1,5 juta, kini melonjak hingga Rp 2,8 juta. Bahkan, saat menjelang Natal lalu, harga tiket pesawat mencapai Rp 3,5 juta sekali terbang. Kenaikan harga tiket itu dinilai tidak rasional dan menurunkan minat orang bepergian.
“Keluarga saya di Jakarta memilih liburan ke Bali dan Yogyakarta ketimbang ke Manado. Harga tiket perlu ditinjau lagi agar tidak memukul dunia pariwisata Sulut yang tengah berkembang pesat,” kata Noldy.
Turis asing
Sementara itu, arus kedatangan turis asing selama libur Natal dan Tahun Baru, dikatakan Frangky Manumpil, cukup tinggi. Hal itu terutama pada kedatangan turis asing dari lima kota di China yang terhubung dengan penerbangan langsung ke Manado serta dari Singapura menuju Manado dengan okupansi di atas 65 persen.
“Turis asing justru memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru di Manado melalui penerbangan langsung,” kata Frangky.
Lebih jauh, Frangky mengatakan, jumlah penumpang internasional tahun 2018 melalui Bandara Sam Ratulangi sebanyak 259.467 orang. Jumlah itu meningkat 52 persen dibanding tahun 2017 sebanyak 170.314 orang. Kunjungan didominasi turis asal China.
Peluang menambah wisatawan asing ke Sulut tahun 2019, dikatakan Frangky, lebih besar lagi dengan rencana pembukaan penerbangan langsung Manado-Kinabalu (Malaysia) dan Manado-Cebu (Filipina) oleh maskapai internasional. “Pintu Sulawesi Utara kini terbuka lebar untuk kedatangan wisatawan asing. Ini kerja yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulut. Pak Gubernur (Sulut) sangat antusias membangun pariwisata,” katanya.