Incar 2 Juta Wisatawan, Wali Kota Cirebon Belum Punya Agenda Wisata
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menargetkan jumlah wisatawan meningkat dari 1 juta menjadi 2 juta orang tahun 2019. Meski demikian, Cirebon belum punya agenda wisata untuk menarik minat wisatawan ke "Kota Wali" tersebut.
"Kami baru akan membuat agenda wisata di Kota Cirebon untuk menarik wisatawan. Agendanya bisa berupa festival. Ini masih kami bicarakan," ujar Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis setelah mengikuti rapat pembahasan realisasi visi misi wali kota dan wakil wali kota Cirebon di Kantor DPRD Kota Cirebon, Senin (7/1/2019).
Rapat yang dihadiri Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati dan sejumlah anggota dewan itu berlangsung tertutup untuk media. Rapat juga membahas perkembangan program 100 hari Azis-Eti yang dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Cirebon pertengahan Desember lalu.
Menurut Azis, Kota Cirebon memiliki potensi pariwisata besar. Di kota seluas 37 kilometer persegi itu terdapat tiga keraton, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman dan Keraton Kacirebonan yang telah berusia ratusan tahun. Keraton itu juga dikenal sebagai tempat berkumpulnya wali sanga, sembilan tokoh penyebar agama Islam Di Tanah Jawa.
Meski demikian, lanjut Azis, pihaknya belum membuat kalender acara 2019 yang memuat agenda pariwisata selama satu tahun. Padahal, dalam satu tahun kepemimpinannya ke depan, Azis akan fokus menggarap pariwisata.
"Kami menargetkan jumlah wisatawan mencapai 2 juta orang dari sebelumnya hanya sekitar 1,5 juta orang. Kami punya program Cirebon Bersih, Cirebon Tertib, dan Cirebon Hijau. Ini untuk mengundang wisatawan," ujar Azis yang merupakan petahana.
Ketiga program itu mulai dilaksanakan. Trotoar di pusat kota, seperti di Jalan Kartini dan Jalan Wahidin, misalnya, dipermak dan diperlebar. "Untuk sampah, kami akan menutup sejumlah tempat pembuangan sementara, seperti di Jalan Wahidin. Kami juga akan meluncurkan TPS bergerak," ujar Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi.
Upaya menjaga kebersihan kota itu, lanjutnya, untuk menarik wisatawan ke kota yang hanya berjarak 220 kilometer dari pusat Ibu Kota tersebut. "Pariwisata selama ini menjadi penggerak perekonomian di Cirebon. Ketika wisatawan datang, mereka menginap dan berbelanja di Cirebon," ujarnya.