logo Kompas.id
UtamaKebinekaan di Indonesia adalah...
Iklan

Kebinekaan di Indonesia adalah Keniscayaan

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CGpDnuO4OK98a6rSyOtAlY9AnmE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F490744_getattachment66b38b8f-43f7-43a0-af98-e6431b8dad3e482128-1.jpg
KOMPAS/AHMAD ARIF

Masyarakat Kampung Tradisional Takpala, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, menyambut kedatangan tamu, Selasa (12/5). Secara genetis, orang Takpala memiliki struktur genetika 90 persen Papua dan sisanya Austronesia. Jejak genetika ini juga dikisahkan dalam mitologi tentang asal-usul mereka.

Eksistensi Indonesia sebagai bangsa yang majemuk telah berlangsung sejak puluhan ribu tahun lalu. Selama bertahun-tahun, percampuran antar-ras terus-menerus terjadi. Karena itu, menghindari realitas kebinekaan adalah sebuah kesia-siaan.

Prof Harry Widianto, arkeolog senior Balai Arkeologi Yogyakarta, memaparkan, keberagaman yang dimiliki bangsa ini adalah buah dari pohon yang sama, yaitu pohon evolusi yang berakar sejak 70.000 tahun lalu tanpa terputus. Populasi Indonesia saat ini dengan karakter kuat ras Mongoloid di barat dan ras Australomelanesid di timur sama-sama mengandung unsur genetika campuran.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000