JAKARTA, KOMPAS — Persaingan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019 harus dimaknai sebagai kesempatan merayakan perbedaan. Perbedaan pilihan hendaknya disyukuri sebagai karunia yang memperkaya keberagaman Indonesia.
"Perbedaan itu merupakan kekayaan bangsa yang harus disyukuri. Pemilu merupakan usaha memajukan kehidupan rakyat, bukan merusaknya dengan kebencian," kata Sandiaga Salahuddin Uno, calon wakil presiden nomor urut 02, usai Syukuran Memasuki Kampanye Titik Ke-1.000 di rumah pemenangan Prabowo Subianto-Sadiaga Uno, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Menurut Sandiaga, para kandidat capres dan cawapres harus memiliki hati yang terbuka terhadap perbedaan agar mampu mendengar suara dari berbagai kalangan masyarakat.
Acara syukuran itu, kata Sandiaga, juga merupakan bentuk terima kasih kepada masyarakat yang ikut berpartisipasi selama penyelenggaraan rangkaian kampanye paslon nomor urut 02.
"Dari mereka, saya belajar memahami kesejahteraan ekonomi merupakan kebutuhan yang paling mendesak dipenuhi," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menyatakan, pengalamannya berkampanye di 1.000 lokasi Nusantara itu memperkaya pengetahuannya menghadapi debat pertama yang akan berlangsung pada 17 Januari. Sisa 100 hari waktu kampanye akan dimanfaatkan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga untuk mempertajam visi dan misi serta tawaran program.
Untuk itu, Sandiaga mengatakan, paslon nomor urut 02 agar segera mengatur ulang pertemuan mentoring dengan Susilo Bambang Yudhoyono. "Dari beliau kami akan belajar cara mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi masyarakat," ucap Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, menurut data internal BPN, mereka masih tertinggal dari pasangan Joko Widodo-Ma\'ruf Amin.
"Selisihnya tipis. Saat ini, kami sudah melewati angka 40 persen, tetapi itu sudah cukup jadi pemacu untuk bekerja lebih keras," kata Sandiaga.
Sandiaga memperkirakan, persaingan antara kedua paslon akan mencapai puncaknya pada Februari. "Selisihnya tipis, sedangkan elektabilitas kami mulai menanjak stabil," kata Sandiaga.
Oleh karena itu, BPN akan fokus merebut suara di daerah dengan jumlah pemilih yang banyak. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dibidik menjadi sasaran utama kampanye berikutnya.
Meskipun begitu, Sandiaga menolak mengacuhkan suara di daerah Indonesia lainnya. Ia mengatakan, akan tetap mengunjungi semua daerah di Indonesia memanfaatkan waktu kampanye yang masih tersisa.
Bidang ekonomi akan menjadi sasaran utama program kerja paslon nomor urut 02 itu. "Lapangan pekerjaan dan harga bahan pokok merupakan dua instrumen paling penting yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," ucap Sandiaga.
Pelopor persatuan
Adapun calon wakil presiden nomor urut 01 Ma\'ruf Amin yang merupakan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia fokus mendekati sejumlah tokoh Islam. Hal itu dilakukan agar para ulama turut menjadi agen persatuan dengan menyebarkan kedamaian di tengah kegaduhan politik yang terjadi belakangan ini.
”Tujuan saya menemui para ulama adalah mengajak mereka terlibat menyukseskan program yang akan kami kerjakan jika pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang pilpres,” kata Ma’ruf, saat ditemui di kediamannya, di Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Ma’ruf, pandangan para ulama mewakili suara ribuan masyarakat yang menjadi pengikutnya.
Kegiatan Ma’ruf saat ini lebih banyak terpusat di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Ma’ruf menilai ketiga wilayah itu sangat penting dikunjungi karena pada Pilpres 2014 Jokowi kalah di Jawa Barat. ”Sekarang harus menang, maka daerah-daerah itu saat ini kami prioritaskan,” kata Ma’ruf.
Lewat pertemuan itu, Ma\'ruf menyampaikan agar para ulama turut menjaga persatuan bangsa yang akan menghadapi tantangan besar pada masa pemilu kali ini.
”Pilpres kan hanya lima tahun sekali. Sedangkan, keutuhan bangsa itu merupakan kepentingan sepanjang masa,” ucap Ma’ruf.