PALU, KOMPAS - Perbaikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Sulawesi Tengah, terus dilakukan. Awal tahun ini, kerusakan besar di sana diharapkan rampung dikerjakan.
Kerusakan besar yang sedang diperbaiki adalah tiang/penyangga terminal. Tiang penyangga diperbaiki karena retak akibat gempa bumi pada 28 September 2018.
"Perbaikan tak hanya untuk membetulkan retakan, tetapi juga menguatkan struktur tiang atau penyangga," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Bandara Kelas I Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu Benyamin Apittuley di Palu, Sulteng, Senin (7/1/2019).
Perbaikan saat ini difokuskan di lantai dua terminal. Oleh karena pengerjaan itu, lantai dua untuk kedatangan maupun keberangkatan belum difungsikan. Pelayanan penumpang dilakukan di lantai satu, meskipun perbaikan juga sudah mulai dilakukan. Terminal bandara terdiri atas dua lantai.
Benyamin menyatakan, perbaikan terminal dilakukan setelah adanya kajian dari ahli kegempaan dan teknik. Berdasarkan rekomendasi mereka, perbaikan dilakukan agar gedung terminal tahan gempa bumi.
Salah satu tambahan perbaikan untuk tiang, misalnya penggunaan kertas karbon. Kertas karbon bertujuan untuk menguatkan struktur tiang.
Benyamin menyatakan, sejak dioperasikan untuk komersial sekitar seminggu setelah gempa bumi, pelayanan di bandara tak alami kendala berarti. Fasilitas yang ada dimaksimalkan. Sebanyak 40 frekuensi atau pergerakan pesawat per hari pun tak alami gangguan.
Di bagian keberangkatan, tak banyak kerusakan ditemukan. Di ruang pelaporan penumpang, semua fasilitas berfungsi normal. Untuk penumpang, mereka tak menggunakan ruang tunggu di lantai satu yang berjumlah empat unit, melainkan menunggunakan ruang kosong di sekitar eskalator.
Saat ini, jumlah penumpang yang dilayani di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri mencapai 3.000 orang per hari, baik penumpang berangkat maupun kedatangan.
Selain perbaikan gedung terminal, bagian lain yang diperbaiki adalah landasan pacu di sisi selatan. Perbaikan dilakukan dengan pemadatan tanah. Gempa bumi akibatkan keretakan besar di sisi selatan landasan pacu.
Alimuddin (43), penumpang, menuturkan meskipun dalam perbaikan, dirinya tetap merasa nyaman di bandara. Namun, ia berharap perbaikan terminal bisa diselesaikan dengan cepat demi keamanan dan kenyamanan penumpang.