Sekolah Tempat Pengungsian Kembali Digunakan Siswa
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
KALIANDA, KOMPAS-SD Negeri 1 Way Urang, Kecamatan Kalinda, Kabupaten Lampung Selatan, mulai Senin (7/1/2019), kembali digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
Sebelumnya, selama sembilan hari, sekolah itu digunakan sebagai tempat pengungsian bagi setidaknya 90 warga terdampak tsunami Selat Sunda, baik dari Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi.
Pada pukul 07.00 WIB, siswa berbondong-bondong masuk ke dalam area sekolah melalui pintu gerbang. Mereka kemudian berbaris rapi untuk mengikuti upacara di lapangan sekolah bersama guru-guru.
Kepala SDN 1 Way Urang, Martini menjelaskan, mulai hari ini sekolahnya kembali digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Total ada 750 siswa yang belajar di sekolah itu.
"Sekolah sudah dibersihkan dan kembali digunakan untuk belajar-mengajar," ucapnya.
Martini mengungkapkan, pasca-tsunami menerjang pesisir Lampung, Banten, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya pada Sabtu (22/12/2018) lalu, SDN 1 Way Urang digunakan sebagai tempat pengungsian warga Pulau Sebesi dan Sebuku. Ada sekitar 90 orang yang mengungsi di sekolah itu.
Saat digunakan sebagai tempat pengungsian, kebetulan seluruh siswa di sekolah itu sedang libur semester ganjil. Liburan itu berlangsung dari tanggal 22 Desember lalu dan masuk kembali Senin ini.
Persisnya pada Minggu (6/1/2017) kemarin, sebanyak 44 orang pengungsi yang masih bertahan di sekolah itu dipulangkan kembali ke rumahnya di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku. Dengan demikian tidak ada lagi pengungsi di sekolah itu.
"Semua pengungsi yang tinggal sementara di sekolah ini sudah kembali pulang. Maka sekolah bisa kembali digunakan untuk siswa belajar," ujar Martini ditemui, Senin pagi.
Menurut Martini, penggunaan sekolah itu untuk tempat pengungsi bukan keinginannya, melainkan perintah dari Bupati Lampung Selatan dan Dinas Pendidikan Lampung Selatan. Lokasi SDN 1 Way Urang yang berada berdekatan dengan Polres Lampung Selatan, itu dianggap mempermudah aparat pemerintah dan keaman untuk menjaga keamanan pengungsi.
Bersyukur
Dito (9) siswa kelas 3 SDN Way Urang bersyukur tidak menjadi korban tsunami dan bisa kembali ke sekolah.
"Untung airnya tidak sampai kesini. Kalau enggak, Dito udah enggak bisa sekolah," ujar Dito yang tinggal bersama orangtuanya di Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda.
Selama libur tahun baru kemarin, Dito diajak keluarganya untuk melihat lokasi tsunami. Dito pun bersyukur tsunami tidak menerjang tempat tinggalnya.