Trump Tawarkan Bangun Perbatasan dengan Baja sebagai Kompromi
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
WASHINGTON, SENIN - Memasuki minggu ketiga penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat, Presiden AS Donald Trump masih belum menemukan titik persetujuan dengan Partai Demokrat dalam memperoleh anggaran sebesar 5,6 miliar dollar AS untuk membangun perbatasan antara AS dan Meksiko. Kompromi yang ia tawarkan baru sebatas bahan yang akan digunakan untuk membangun pagar atau dinding perbatasan itu, yaitu dengan menggunakan baja sebagai ganti dari beton.
Di sisi lain, Partai Demokrat - yang menguasai kongres AS periode 2019-2020 sejak Kamis (3/1/2019) lalu - berupaya menekan pemerintahan Trump untuk membuka kembali layanan pemerintah yang berhenti sejak 22 Desember 2018. Penutupan pemerintah atau shotdown itu mengakibatkan seperempat pemerintahan AS tidak menerima anggaran. Diperkirakan, hingga 800.000 pegawai federal terpaksa cuti atau kerja tanpa digaji dan kesulitan membayar tagihannya.
Hingga sekarang, Trump belum menunjukkan tanda untuk mengurangi atau membatalkan anggaran yang ia tuntut untuk membangun perbatasan antara AS dan meksiko. Ia bahkan sempat menyatakan akan mempertimbangkan mendeklarasikan darurat nasional (national emergency) untuk untuk dapat memulai pembangunan konstruksi perbatasan tanpa persetujuan dari Partai Demokrat.
Dalam kondisi itu, menurut pemberitaan BBC, Undang-undang AS mengizinkannya untuk mengarahkan proyek konstruksi militer. Tetapi, uang itu harus berasal dari dana departemen pertahanan dan Trump pasti akan berhadapan lagi dengan Partai Demokrat.
Menanggapi hal itu, Senator AS dari Partai Demokrat Dick Durbin menyampaikan dalam acara "Face the Nation" yang disiarkan CBS, "Saya tidak tahu basis pertimbangan itu. Tetapi, dia (Trump) telah berhadapan dengan banyak gugatan hukum ketika dia tidak tahu benar hukumnya, tradisinya, dan kejadian sebelumnya," katanya.
"Kita harus membangun pagar perbatasan (wall) itu. Ini demi keselamatan dan keamanan negara kami. Kita tidak ada pilihan lain," ucap Trump, seperti dikutip oleh BBC pada Minggu (6/1/2019).
"Penutupan pemerintah dapat berakhir besok atau dalam waktu yang lama. Ini tergantung dengan Partai Demokrat," lanjut Trump.
"Kita telah menyampaikan dengan jelas bahwa ada krisis di perbatasan bagian selatan. Kita telah menggarisbawahi rencana presiden untuk mengamankan perbatasan kita dengan membangun dinding dan melindungi masyarakat AS," kata Wakil Presiden Mike Pence yang memimpin pertemuan dengan jajaran pimpinan kongres, Minggu.
Satu-satunya kompromi yang Trump tawarkan kepada Partai Demokrat adalah dengan membangun pagar dari baja (steel barrier) sebagai ganti dari dinding dari beton (concrete wall). Melalui surat yang disampaikan kepada jajaran pimpinan kongres, Minggu, pemerintahan Trump juga meminta anggaran tambahan sebesar 800 juta dollar AS untuk mengatasi isu kemanusian di perbatasan bagian selatan. Diperkirakan, ada sekitar 2.000 imigran yang melintasi perbatasan setiap hari.
Susan Collins, Senator untuk Maine, sebuah negara bagian AS, serta seorang Republik, mengatakan, perdebatan tentang bahan perbatasan menggunakan baja atau beton itu "aneh". "Kedua pihak (pemerintahan Trump dan Partai Demokrat) perlu menunjukkan keinginan untuk mendengar dan berkompromi," ujarnya.
The Washington Post mengabarkan, salah satu anggota Demokrat yang hadir dalam pertemuan pada Minggu, menganggap surat yang disampaikan oleh Pemerintahan Trump tidak membawa progres. Partai Demokrat belum menerima justifikasi anggaran sebesar 5,6 miliar dollar AS itu. "Kita tidak bisa mendiskusikan apa pun hingga (layanan) pemerintah dibuka," katanya.
Nancy Pelosi, Juru Bicara Dewan Perwakilan AS, serta seorang demokrat, mengatakan, rancangan undang-undang yang dapat membuka kembali sejumlah bagian penting pemerintah serta memastikan karyawan federal dapat kembali digaji telah dirilis pada Minggu. Dia pernah menyampaikan pembangunan perbatasan itu "imoral".
Senin (7/1/2019) menjadi hari ke-16 sebagian pemerintah AS ditutup dan merupakan salah satu yang paling lama terjadi. Pada masa pemerintahan Presiden AS ke-39 Jimmy Carter, penutupan terjadi rata-rata 11 kali per tahun. Salah satu penutupan paling heboh, yakni selama 16 hari, terjadi pada 2013 ketika Kongres AS mencoba memblokir implementasi Undang-Undang Perawatan Kesehatan Presiden AS ke-44 Barack Obama atau yang biasa disebut ”Obamacare”. (AP/REUTERS)