Arrivabene Diganti, Tim F1 Ferrari Dipimpin Binotto
Oleh
Rakaryan Sukarjaputra
·2 menit baca
MARANELLO, SELASA - Jajaran pimpinan Scuderia Ferrari akhirnya memutuskan mengganti Maurizio Arrivabene dari posisi sebagai pemimpin tim Formula 1 (F1) Scuderia Ferrari. Langkah itu diambil setelah Ferrari kembali gagal menghentikan dominasi tim Mercedes pada musim 2018. Kepala Teknik Mattia Binotto ditunjuk sebagai pengganti Arrivabene untuk memimpin tim F1 Ferrari pada musim 2019.
"Setelah empat tahun menjalankan komitmen dan dedikasi tak kenal lelah, Maurizio Arrivabene meninggalkan tim. Keputusan itu diambil bersama dengan para pimpinan tinggi perusahaan, setelah diskusi yang panjang terkait kepentingan jangka panjang pribadi Maurizio dan juga kepentingan tim," ungkap Ferrari dalam pernyataan resmi tertulisnya, Senin (7/1/2019).
Ferrari menyatakan berterima kasih kepada Arrivabene untuk kontribusinya yang sangat berharga kepada tim, yang tingkat kompetitifnya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan mendoakan masa depan yang baik untuknya. "Dalam waktu cepat, Mattia Binotto akan mengambil alih posisi pemimpin tim F1 Scuderia Ferrari. Seluruh masalah teknis akan terus dilaporkan langsung kepada Mattia," tambah Ferrari dikutip dari situs resmi F1.
Hubungan antara Arrivabene dengan Binotto pada musim lalu, disampaikan situs F1, dipenuhi ketegangan karena pemimpin tim Ferrari sejak 2014 itu terus mendapatkan tekanan yang semakin besar di tengah serangkaian kesalahan yang dilakukan tim kuda jingkrak itu pada perjalanan di musim 2018.
Kemungkinan pergantian kepemimpinan itu semakin besar ketika John Elkann menduduki kursi Presiden Ferrari pasca meninggalnya Sergio Marchionne pada pertengahan tahun lalu. Karier Binotto di Ferrari terus meningkat dalam dua dekade terakhir, dengan banyak pujian diterimanya karena kemajuan mesin pabrikan mobil Italia itu, terutama setelah dia ditunjuk sebagai kepala operasi urusan permesinan pada 2015.
Banyak pihak meyakini, Binotto adalah orang yang disiapkan Sergio Marchionne, untuk menjalankan tim F1 Ferrari pada musim 2019. Hal itu menimbulkan ketegangan di tim Ferrari yang kemudian merugikan tim itu sendiri, dengan kegagalannya mengimbangi kemajuan Mercedes pada paruh kedua musim 2018 lalu, dan kembali kalah dari pabrikan mobil Jerman itu.
Perubahan kepemimpinan pada tahap sekarang ini, dinilai para analis F1 memang jauh dari ideal, karena semua tim F1 akan menjalani tes pramusim yang akan berlangsung beberapa pekan lagi. Meski memiliki kemampuan teknik dan didukung staf-staf yang hebat, belum jelas apakah Binotto memiliki pengalaman komersial yang juga harus dijalankannya.