JAKARTA, KOMPAS - Realisasi investasi selama ini menopang pengembangan kawasan industri di Indonesia. Para pelaku usaha berharap proses kegiatan kampanye hingga pelaksanaan pemilihan presiden tahun ini berjalan kondusif, khususnya dari sisi keamanan dan ketertiban.
"Ketenangan iklim usaha dibutuhkan agar investor tidak khawatir meningkatkan kegiatan usahanya," kata Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar ketika dimintai tanggapan, Senin (7/1/2018).
Berdasarkan data HKI, realisasi penjualan lahan industri di kawasan-kawasan industri seputar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta Karawang hingga triwulan III-2018 sebesar 114 hektar (ha).
HKI memperkirakan total penjualan lahan industri di tahun 2018 sekitar 150 ha atau lebih rendah dari tahun 2017 yang 208 ha.
Penjualan lahan industri pada tahun 2019 diprediksi akan berkisar 150-200 ha.
Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal, total realisasi investasi periode Januari–September 2018 sebesar Rp 535,4 triliun. Lima besar realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) berdasarkan lokasi proyek berturut-turut adalah Jawa Barat senilai Rp 88,4 triliun atau 16,5 persen dari total investasi.
Disusul kemudian DKI Jakarta senilai Rp 85,0 triliun (15,9 persen); Banten Rp 46,1 triliun (8,6 persen); Jawa Tengah Rp 41,9 triliun (7,8 persen); dan Jawa Timur Rp 36,1 triliun (6,8 persen).
BKPM mendata sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran masuk dalam 5 besar realisasi investasi (PMDN dan PMA) periode Januari-September 2018. Nilainya Rp 57,1 triliun atau 10,7 persen dari total realisasi investasi periode tersebut.
HKI mencatat beberapa kawasan industri baru juga sedang dalam tahap pembangunan, khususnya di luar Jawa.
Hal ini didorong peningkatan kegiatan investasi industri hilir atau pengolahan yang berbasiskan sumber daya alam dan mineral.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah terus mengembangkan kawasan industri baru dan juga sentra industri kecil dan menengah (IKM). Kemenperin mendata pada periode tahun 2015-2018 pemerintah telah mengembangkan 13 kawasan industri baru di Jawa maupun luar Jawa. "Selain itu juga 22 sentra IKM di 22 kabupaten/kota di luar Jawa," kata Airlangga.
Sementara itu merujuk data Badan Pusat Statistik yang diolah Kemenperin, populasi industri besar dan sedang bertambah dari 25.000 unit di tahun 2014 menjadi 31.000 unit di tahun 2017. Direktorat Jenderal IKM mencatat pada periode tahun 2015-2018 ada penambahan 10.000 unit industri kecil yang mendapatkan izin.