WOLVERHAMPTON, SELASA — Liverpool gagal melangkah ke putaran empat Piala FA Inggris setelah kalah dari Wolverhampton Wanderers, 1-2, Senin (7/1/2019) atau Selasa (8/1/2019) dini hari. Hasil ini menggenapi kiprah Liverpool yang selama tiga musim terakhir tidak pernah melangkah lebih jauh dari putaran keempat Piala FA.
Kekalahan itu juga memperpanjang rekam jejak Liverpool yang selalu disingkirkan tim-tim medioker. Musim lalu, misalnya, ”The Reds” disingkirkan West Bromwich Albion di Anfield. Setahun sebelumnya, Wolverhampton ”Wolves” menjadi batu sandungan mereka.
Manajer Liverpool Juergen Klopp datang ke Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, dengan merotasi sembilan pemain inti. Beberapa pemain andalan, seperti, Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane, duduk di bangku cadangan.
Mengutip laman resmi Liverpool, Klopp melakukan itu karena beberapa punggawanya cedera setelah bertanding dengan Manchester City, 3 Januari 2019. Sejumlah pemain utama, seperti Alisson, Van Dijk, dan bek sayap Andy Robertson, juga diistirahatkan setelah melewati 11 laga dalam kurun enam pekan.
”Beberapa minggu terakhir, kami telah memainkan tiga pertandingan sulit dengan komposisi pemain yang sama. Jadi, jelas kami harus melakukan perubahan. Itu saja,” ujar Klopp saat menanggapi pertanyaan keputusannya mengubah susunan pemain.
Klopp akhirnya menurunkan tiga pemain muda dalam pertandingan itu, di antaranya pemain tengah Curtis Jones (17), Rafael Camacho (18), serta Ki-Jana Hoever (16) yang menggantikan Dejan Lovren karena cedera hamstring pada menit ke-6. Adapun Hoever mencatatkan diri sebagai pemain termuda Liverpool dalam sejarah Piala FA.
”Pembunuh raksasa”
Kemenangan atas Liverpool kian mengukuhkan predikat Wolves sebagai tim ”pembunuh raksasa”. Pemuncak klasemen sementara Liga Inggris itu terpaksa angkat kaki setelah Raul Jimenez dan Ruben Never mengoyak jala Simon Mignolet.
Sebelum pertandingan dimulai, penoton di Stadion Molineux bertepuk tangan selama semenit untuk mengenang mantan kapten Wolves, Bill Slater, yang meninggal pada Desember 2018. Slater ialah pemain terakhir yang mengangkat Piala FA bagi Wolves pada 1960.
Wolves yang tampil dihadapan publiknya sendiri tampil impresif sejak awal laga. Sementara Liverpool juga kerap menciptakan peluang. Salah satunya lewat tendangan Xherdan Shaqiri pada menit ke-30. Namun, tendangan pemain asal Swiss itu masih melebar di sisi kiri gawang.
Petaka bagi Liverpool datang pada menit ke-38 saat Jimenez dengan leluasa menyisir sisi kanan pertahanan Liverpool. Ia pun melesatkan tendangan yang tidak bisa dihadang oleh kiper Liverpool, Simon Mignolet. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Gol balasan Liverpool tercipta pada menit ke-51 lewat tendangan kaki kiri Divoock Origi. Tembakan akurat dari jarak 20 meter itu melesat ke pojok kiri gawang Wolves, melumpuhkan kiper John Ruddy. Publik Wolverhampton terenyak.
Namun, tak butuh waktu lama bagi Wolves untuk menggelorakan kembali penonton di Stadion Molineux. Pada menit ke-55, Ruben Never menggandakan keunggulan lewat tendangan keras berjarak 27 meter. Gol itu sekaligus mengunci kemenangan Wolves.
Defisit satu gol membuat para punggawa Liverpool tampil menekan. Peluang bagi Liverpool tercipta saat Shaqiri nyaris membobol gawang Wolves lewat tendangan bebasnya. Namun, bola yang mengarah ke pojok kanan gawang itu menyentuh mistar.
Pelatih Wolves Nuno Espirito Santo mengaku senang akan penampilan timnya yang mampu menahan pemuncak klasemen liga Inggris tersebut. ”Saya sangat senang tim dapat tampil baik dalam pertandingan sulit ini. Kami mampu mengambil peluang yang ada,” ujarnya.
Wolves yang menyingkirkan Liverpool sebanyak dua kali dalam tiga musim itu berhak melaju ke putaran empat Piala FA. Adapun Wolves bakal menghadapi pemenang antara Shrewbury Town dan Stoke City. (DIONISIO DAMARA TONCE)