Suatu hari pada tahun 2001 di sebuah tempat di Aceh, beberapa wartawan sedang memotret bangunan yang terbakar. Seorang fotografer berteriak ingin meminjam bolpoin kepada rekannya untuk mencatat nama gedung yang terbakar itu. Seorang rekannya balas berteriak,” Potret saja papan namanya....”
Demikianlah, dalam dunia foto jurnalistik dikenal sebuah ujaran,” Fotografer mencatat dengan kameranya”. Dan ujaran ini bisa ditafsirkan harafiah, tetapi juga bisa punya makna lebih luas.