Menlu Ajak Masyarakat Terlibat dalam Diplomasi Indonesia
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak seluruh pihak untuk mendukung diplomasi Indonesia. Dalam mendukung upaya itu, diperlukan strategi penyebaran informasi yang kreatif dan inovatif.
”Hilangkan sekat dalam diplomasi. Diplomasi tidak bisa dijalankan hanya oleh diplomat. Semua pihak harus saling mendukung dan jadi bagian dari diplomasi,” kata Retno saat membuka Pameran Capaian 4 Tahun Diplomasi di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (8/1/2019). Ia didampingi Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.
Dalam pameran yang digelar hingga Kamis (10/1/2019) itu, publik dapat mengenal lebih baik mengenai layanan berbagai direktorat di Kemlu serta capaian-capaiannya selama beberapa tahun terakhir. Pameran tersebut juga menggelar beberapa kegiatan untuk kaum milenial, seperti berjumpa dengan Menlu Retno, menyaksikan acara diskusi tentang diplomasi, dan konsultasi tesis. Ada pula layanan pembuatan KTP elektronik.
”Ini adalah tahun kedua pameran capaian diplomasi, dan pameran tahun ini lebih bagus dan kreatif dari tahun lalu. Benar-benar refleksi semangat capaian diplomasi empat tahun,” lanjut Retno. Pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian Pernyataan Pers Tahunan Menlu yang akan digelar pada Rabu, 9 Januari.
Uthan A Sadikin, Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk, perusahaan produser ban asal Indonesia, yang hadir dalam pameran itu menyampaikan, Kemlu melalui Kedutaan Besar RI di luar negeri memiliki peran penting dalam memperkenalkan produk asal Indonesia ke pasar luar negeri.
”KBRI bantu kita mengadakan pameran untuk display produk kita. Kadang, KBRI juga mengundang pengusaha setempat dan memperkenalkan produk kita kepada mereka,” ujar Uthan.
Pengalamannya menjangkau pasar luar negeri menunjukkan pentingnya dukungan diplomat dalam memperkenalkan produknya. Selain itu, diplomat juga membantunya menangani beberapa isu, terutama yang terkait dengan hal-hal legal.
”Saya berharap, ke depan, generasi muda diplomat dapat lebih agresif memperkenalkan produk asal Indonesia ke luar negeri,” ucapnya.
Kemlu melalui Kedutaan Besar RI di luar negeri memiliki peran penting dalam memperkenalkan produk asal Indonesia ke pasar luar negeri.
Bagi Uthan, tantangan utama yang perlu dihadapi para diplomat adalah mengenai tarif perdagangan.
”Beberapa negara menerapkan angka tarif cukup tinggi untuk produk asal Indonesia. Kalau isu ini tidak diselesaikan, harga produk Indonesia bisa lebih mahal dibanding negara lain yang memiliki perjanjian perdagangan yang lebih unggul dengan negara tujuan,” tuturnya.