JAKARTA, KOMPAS — Muhammad Syafi’i, pelaku pemukulan pengemudi bus transjakarta rute Senen-Pluit, menemui pihak PT Transportasi Jakarta, Senin (7/1/2019) malam. Sya’fii menyampaikan klarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya. Pihak PT Transjakarta bersama pelaku juga telah menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.
Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph, Selasa (8/1/2019), di Jakarta, mengatakan, klarifikasi menandai berakhirnya persoalan antara pelaku dan PT Transjakarta. Ia juga memastikan pengemudi bus transjakarta, Jhonson Nainggolan, secara pribadi sudah menerima permintaan maaf pelaku.
”Kalau dari persoalan hukum, aset (bus transjakarta) adalah aset dari operator kami, Kopaja. Jadi, kami masih menunggu kejelasan dari mereka apakah akan dilanjutkan ke jalur hukum atau tidak,” ucapnya.
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, pada Sabtu malam, Jhonson yang mengemudikan bus transjakarta rute Pluit-Senen dihentikan pelaku yang mengendarai mobil Cayla bernomor polisi B 2983 TOM di jalan layang Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pelaku berusaha menghalangi laju bus dengan memarkirkan kendaraannya tiga kali di depan bus transjakarta.
Wibowo menambahkan, Jhonson sempat diminta pelaku turun dari bus untuk diajak berkelahi. Namun, karena ajakan itu ditolak, pelaku memecahkan mobil dan memukul Jhonson.
”Pengemudi transjakarta juga sudah bekerja sesuai SPM (standar pelayanan minimum). Tetapi kemacetan lalu lintas saat itu membuat Muhammad emosi,” ucapnya.
Pelaku saat meminta maaf menyesali tindakan itu karena telah memecahkan kaca dan memukul pengemudi bus transjakarta karena tidak mampu mengontrol emosi. ”Saya menyesali perbuatan saya dan minta maaf kepada pihak PT Transjakarta,” ucapnya. (STEFANUS ATO)