Capaian NDC Belum Cukup Hindarkan Dampak Perubahan Iklim
Oleh
ICHWAN SUSANTO
·3 menit baca
Capaian penurunan emisi dalam kontribusi Indonesia terkait Kesepakatan Paris membaik. Itu belum cukup menghindari dampak perubahan iklim.
JAKARTA, KOMPAS—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengklaim penurunan emisi dalam kontribusi Indonesia terkait Kesepakatan Paris kini 24,4 persen. Itu diharapkan jadi tren baik untuk mencapai penurunan 29 persen pada 2030 yang dijanjikan Indonesia di tingkat global.
Namun capaian dan target itu belum cukup aman menghindarkan Indonesia dan area rentan lain dari ancaman bencana akibat perubahan iklim. Perhitungan para ahli perubahan iklim (IPCC) menunjukkan dokumen niatan kontribusi nasional (NDC) semua negara jika tercapai tak mampu menghindarkan bumi dari kenaikan 2 derajat celsius. Bumi mengarah penghangatan 3-4 derajat celsius yang membahayakan nyawa jutaan manusia dan makhluk hidup lain.
Yuyun Harmono, Pengkampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Selasa (8/1/2019) di Jakarta, mempertanyakan klaim penurunan emisi 24,4 persen. “Apakah ini sudah dilaporkan ke UNFCCC (Lembaga Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim PBB) untuk diverifikasi,” ujarnya.
Apakah ini sudah dilaporkan ke UNFCCC (Lembaga Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim PBB) untuk diverifikasi.
Alih fungsi lahan dan deforestasi masih jadi penyumbang terbesar dari target penurunan emisi. Klaim penurunan emisi 24,4 persen pada 2017 (perhitungan 2018) ini, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebagian disumbangkan dari penurunan kasus kebakaran hutan dan lahan.
Meski klaim penurunan emisi 24,4 persen benar, itu dinilai belum cukup menghindarkan bumi dari dampak perubahan iklim. Pihak IPCC mengalkulasi seluruh NDC negara harus mencapai sedikitnya 45 persen untuk menghindarkan bumi dari dampak perubahan iklim yang irreversible (tak bisa kembali atau tak dapat diperbaiki).
Terlebih lagi, Yuyun mengingatkan, laporan terbaru IPCC beberapa pekan sebelum Konferensi Perubahan Iklim Ke-24 Katowice 2018, merekomendasikan agar semua pihak, khususnya pemerintah, harus berupaya sekuat tenaga menahan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celsius. Perbedaan kenaikan 2 derajat celsius dibandingkan 1,5 derajat celsius, meski terpaut 0,5 derajat celsius, dampak dan biayanya jauh berbeda.
Bencana kekeringan
Perubahan iklim bisa memicu bencana kekeringan sehingga mengancam produktivitas pertanian. Jadi upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim perlu dilakukan, termasuk riset demi menghasilkan tanaman tahan cuaca ekstrem.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugardiman, beberapa waktu lalu, menjelaskan, penurunan emisi tanpa perubahan kebijakan (business as usual/BAU) menurut NDC tahun 2030 mencapai 2.869 juta ton setara karbon dioksida (CO2e). Capaian penurunan emisi pada 2016 sebesar 10,7 persen (308 juta ton CO2e) dan tahun 2017 mencapai 24,4 persen (699 juta ton CO2e). Artinya, ada pekerjaan rumah penurunan emisi 4,6 persen untuk mencapai penurunan emisi 29 persen (834 juta ton CO2e).
Pada Kesepakatan Paris, Indonesia menyatakan komitmen berkontribusi menurunkan emisi tahun 2030 sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan sampai 41 persen melalui kerja sama internasional. Pengurangan emisi itu dilakukan melalui lima sektor utama, yaitu sektor hutan dan lahan (17,2 persen), energi (11 persen), limbah (0,38 persen), proses industri/IPPU (0,10 persen), dan pertanian (0,32 persen).
Penurunan paling signifikan akan dicapai dari sektor kehutanan, lebih setengah dari target, yakni 17,2 – 23 persen. NDC sektor kehutanan dicapai melalui penurunan deforestasi 32.000-450.000 hektar per tahun pada 2030, serta kenaikan prinsip pengelolaan hutan lestari pada Hutan Produksi Alam (mengurangi degradasi hutan) dan Hutan Tanaman Industri.
Selain itu, upaya lain adalah rehabilitasi lahan terdegradasi seluas 12 juta ha atau 800.000 ha per tahun pada 2030 dengan tingkat keberhasilan hidup 90 persen, dan restorasi lahan gambut seluas 2 juta ha tahun 2030 dengan tingkat keberhasilan 90 persen. (ICH)