Demam Berdarah Merebak, 4 Orang Meninggal di Sulut
Oleh
Jean Rizal Layuck
·2 menit baca
MANADO, KOMPAS — Empat orang meninggal akibat demam berdarah yang kini melanda semua kabupaten dan kota di Sulawesi Utara. Ratusan pasien, sebagian anak-anak, kini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debby Kalalo, di Manado, Rabu (9/1/2019), mengungkapkan, warga yang meninggal akibat demam berdarah itu terdiri dari tiga warga Kota Manado dan seorang warga Kota Bitung. Mereka meninggal dalam kurun waktu sepekan terakhir.
Meski demikian, kondisi itu belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Debby mengatakan, ratusan warga kini dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di Manado, Minahasa, Kotamobagu, Bitung, dan Sangihe.
Dari Kotamobagu juga dilaporkan kondisi rumah sakit yang penuh sesak menampung pasien demam berdarah sejak akhir Desember lalu. ”Kami terus memantau perkembangan demam berdarah ini, apakah benar siklus lima tahun terjadi lagi. Kami berharap warga waspada atas wabah demam berdarah,” tutur Debby.
Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2018 terdapat 1.776 kasus demam berdarah yang mengakibatkan 24 orang meninggal. Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Minahasa.
Bangsal penuh
Berdasarkan pemantauan di Rumah Sakit Kandou, Manado, jumlah pasien demam berdarah yang rawat inap melonjak drastis sejak awal Januari. Pasien yang sebagian anak-anak memenuhi bangsal anak hingga koridor ruangan.
Direktur Rumah Sakit Kandou Jemmy Panelewen menuturkan, kapasitas bangsal anak sebanyak 70 tempat tidur kini penuh. Sejak awal Januari, pihaknya menerima 55 pasien demam berdarah yang berdatangan dari Manado, Bitung, Minahasa, dan Sangihe.
Kondisi bangsal anak yang penuh itu dikeluhkan pasien yang harus dirawat di koridor ruangan. Namun, menurut Jemmy, sebagian pasien memahami keterbatasan kapasitas itu. Semua pasien dipastikan mendapat pelayanan perawatan.
Pihak Rumah Sakit Kandou kini menyiapkan sejumlah tempat, seperti selasar dan ruang rapat, untuk menampung pasien yang setiap hari bertambah. ”Kami berencana meminjam tempat tidur dari Korem 131/Santiago apabila pasien membeludak. Kami sudah siap dengan berbagai alternatif,” lanjut Jemmy.
Pemerintah Kota Manado sejak awal tahun telah melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah kawasan permukiman warga untuk mencegah meluasnya demam berdarah.