JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah tengah menyiapkan ruas-ruas Tol Trans-Sumatera untuk beroperasi dalam waktu dekat. Selain itu, delapan ruas tol baru juga tengah disiapkan lelangnya tahun ini.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna, Selasa (8/1/2019), di Jakarta, mengatakan, ruas tol yang direncanakan akan beroperasi dalam waktu dekat adalah Bakauheni-Terbanggi Besar secara keseluruhan. Sebab, dari total panjang 140,9 kilometer, sepanjang 14,54 kilometer sudah dioperasikan pada awal 2018. ”Ruas itu sudah siap. Mungkin bisa bulan ini,” kata Herry.
Menurut Herry, Tol Trans-Sumatera yang tengah dikebut penyelesaiannya adalah Bakauheni sampai Palembang dengan total panjang 359 kilometer. Diawali dari ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang dalam waktu dekat dioperasikan, ruas-ruas selanjutnya ditargetkan dapat beroperasi April mendatang.
Ruas-ruas tersebut adalah Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 kilometer, ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 74 kilometer, dan ruas Kayu Agung-Palembang sepanjang 33 kilometer.
Ruas tol lainnya yang juga akan dioperasikan dalam waktu dekat adalah Sei Rampah-Tebing Tinggi yang merupakan seksi terakhir dari ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Demikian halnya ruas Medan-Binjai yang telah beroperasi seksi II dan III, tahun ini ditargetkan seksi I-nya akan beroperasi. Seksi I tersebut saat ini masih terkendala pembebasan lahan.
Beroperasinya Tol Trans-Sumatera, kata Herry, akan menambah jumlah ruas tol yang beroperasi secara signifikan. Dari target beroperasinya 1.852 kilometer jalan tol hingga akhir 2019, sampai saat ini yang sudah tercapai sepanjang 783 kilometer.
”Pembangunan jalan tol di Sumatera adalah upaya untuk memulai dan menyelesaikannya dalam waktu singkat karena peraturan presidennya baru terbit tahun 2015. Kalau pembangunan Tol Trans-Jawa membuktikan bisa diselesaikan, kalau di Trans-Sumatera adalah membangun masa depan,” ujar Herry.
Secara terpisah, Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Anis Anjayani mengatakan, pihaknya tekah mendapat surat laik operasi untuk ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Sementara untuk pengoperasian ruas tol tersebut secara penuh masih menunggu surat penetapan operasi beserta tarifnya dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Ruas tol lain yang sudah mendapatkan surat laik operasi adalah Medan-Binjai yang masih menyisakan konstruksi di seksi I. Selain itu, ruas Tol Palembang-Indralaya juga telah beroperasi sepenuhnya pada tahun lalu.
Menyiapkan lelang
Herry mengatakan, saat ini terdapat delapan proyek jalan tol yang disiapkan untuk dilelang. Kedelapan ruas tersebut terdiri dari dua ruas tol pemerintah, yakni Semarang-Demak dan Bawen-Yogyakarta. Untuk ruas Tol Semarang-Demak saat ini terdapat empat konsorsium badan usaha yang berminat, dua konsorsium dari badan usaha milik negara (BUMN) dan dua konsorsium badan usaha dari China.
Sementara enam ruas tol lainnya adalah ruas tol prakarsa atau usulan badan usaha. Keenam ruas tersebut adalah Semanan-Balaraja, Kamal-Teluk Naga-Rajeg, Akses Pelabuhan Patimban, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara, dan Solo-Yogyakarta-Kulon Progo. ”Lima ruas prakarsa sudah market sounding tahun lalu dan sekarang persiapan dokumen,” kata Herry.