”Kompas” Berikan Penghargaan bagi Kota Cerdas di Indonesia
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harian Kompas memberikan penghargaan bagi kota-kota yang berhasil menerapkan konsep kota cerdas melalui Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018. Melalui penghargaan ini, diharapkan kota yang terpilih dapat menjadi inspirasi bagi kota lainnya agar ikut bergerak mencari solusi permasalahan perkotaan.
Penghargaaan diserahkan di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (9/1/2019). Acara itu dihadiri perwakilan dari masing-masing kota penerima penghargaan.
Penilaian Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018 dibagi menjadi empat kategori, yakni kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil. Sebanyak 93 kota otonomi dinilai melalui serangkaian tolok ukur dimensi dan metode. Hasilnya, Surabaya unggul untuk kategori kota metropolitan, Denpasar unggul untuk kota besar, Manado untuk kota sedang, dan Padang Panjang untuk kategori kota kecil.
General Manager Penelitian dan Pengembangan Harian Kompas F Harianto Santoso menyampaikan, terdapat enam dimensi yang digunakan dalam pengukuran IKCI 2018. Dimensi itu adalah lingkungan, mobilitas, pemerintah, ekonomi, masyarakat, dan kualitas hidup.
”Bobot yang paling ditekankan dalam penilaian ini ada pada dimensi masyarakat. Ini termasuk inklusivitas sosial, pendidikan, dan kreativitas,” ujarnya di sela-sela acara penyerahan penghargaan IKCI 2018.
Menurut dia, seorang wali kota merupakan seorang chief executive officer (CEO) bagi kotanya. Diharapkan, wali kota pun tidak sekadar membawa kota menjadi semakin modern, tetapi juga semakin menyejahterakan masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy menambahkan, penekanan pada dimensi masyarakat sekaligus menjadi pembeda dari apresiasi indeks kota cerdas yang diselenggarakan lembaga lain. Menurut dia, banyak kota yang sudah menerapkan sistem informasi dan teknologi yang baik, tetapi masyarakat belum merasakan manfaatnya secara optimal.
”Semangat (penghargaan) ini sesuai dengan semangat pendiri harian Kompas, yaitu memanusiakan manusia. Jadi, masyarakat yang menjadi tolak ukur utama. Apakah masyarakat merasa bahagia, nyaman, dan lebih baik di kota tersebut,” katanya.
Dari hasil penilaian, Surabaya mendapatkan skor tertinggi setelah Semarang dan Tangerang Selatan pada kategori Metropolitan. Pada kota besar, urutan pertama didapatkan Denpasar, disusul Surakarta dan Malang.
Kemudian, kota sedang didapatkan oleh Manado dengan nilai tertinggi, dilanjutkan Salatiga dan Yogyakarta. Sementara, nilai tertinggi pada kategori kota kecil didapatkan Padang Panjang, disusul Sungai Penuh dan Solok.