JAKARTA, KOMPAS — Harian Kompas kembali memenangi penghargaan Adam Malik dalam kategori media cetak terbaik dari Kementerian Luar Negeri, Rabu (9/1/2019), di Jakarta. Penghargaan yang digelar setiap awal tahun itu mengedepankan pemberitaan informasi mengenai diplomasi Indonesia yang tepat dan berimbang kepada masyarakat luas.
Penghargaan media cetak terbaik itu diterima oleh Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Tri Agung Kristanto saat acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri di Gedung Kementerian Luar negeri, Jakarta, Rabu. Pada kategori media cetak terbaik, media lain yang dinominekan adalah Bisnis Indonesia dan Jakarta Post.
Ada pula lima kategori lainnya yang diberikan penghargaan Adam Malik, yaitu media online terbaik, media televisi terbaik, media radio terbaik, jurnalis media cetak terbaik, dan jurnalis media online terbaik. Jurnalis Kompas, B Josie Susilo Hardianto, juga menjadi nomine pada kategori jurnalis media cetak terbaik.
Bagi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, diplomasi Indonesia yang mengedepankan kerja sama global tidak bisa disebarluaskan oleh diplomat saja. Media masa serta masyarakat juga memiliki peran dan kontribusi besar dalam mengampanyekan politik luar negeri Indonesia.
Para nomine yang terpilih dalam penghargaan Adam Malik dinilai berdasarkan lima prinsip, yaitu penyajian fakta yang tepat dan informatif (15 persen), opini yang seimbang dan obyektif (15 persen), mengandung edukasi politik (40 persen), intensitas atau kuantitas berita yang dipublikasikan (5 persen), dan akurasi serta update pemberitaan (25 persen).
”Proses seleksi lebih mengedepankan kualitas pemberitaan, bukan sekadar kuantitas berita yang ditulis,” ujar dewan juri Yosep Adi Prasetyo, yang juga Ketua Dewan Pers.
Penghargaan Adam Malik diambil dari nama mantan wakil presiden dan mantan Menlu Adam Malik. Sebelum menjadi diplomat, Adam Malik adalah jurnalis. Ia ikut merintis Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara (Kompas, 10/1/2019).