Penyidik Periksa Tiga Saksi, Sita Empat Barang Bukti
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, ada tiga saksi yang sudah dimintai keterangan dalam pelemparan bom di rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif, Rabu (9/1/2019) dini hari. Tiga saksi yang dimintai keterangan itu adalah Hartini (41), asisten rumah tangga di rumah Laode; Suwarni (59), pedagang kue di depan rumah Laode; dan Fitra (34), tetangga Laode.
Penyidik juga menyita satu botol berisi cairan yang masih utuh, satu botol berisi sisa cairan yang susah pecah, rekaman CCTV di rumah tetangga korban, dan CCTV di rumah korban. Cairan yang berada di dalam botol kini diselidiki Pusat Inafis Puslabfor Polda Metro Jaya. Selain itu, Pusat Inafis juga meneliti rekaman CCTV dari rumah tetangga Laode. Adapun, rekaman CCTV dari rumah korban masih dibawa tim teknologi informasi (TI) dari KPK.
”Kasus ini sedang ditangani tim gabungan dari Polri dan Polda Metro Jaya dipimpin Kepala Densus,” kata Kombes Argo.
Argo menambahkan, berdasarkan rekaman CCTV di rumah Laode, terlihat ada dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor dan helm full face. Mereka mengendarai dari arah sebelah kiri rumah korban, kemudian berhenti dan melemparkan botol bom molotov sebanyak dua kali. Pada lemparan pertama, botol berisi cairan terkena tembok lalu jatuh di lantai 1. Botol masih dalam keadaan utuh dan tidak pecah, sedangkan pada lemparan kedua, botol pecah dan terbakar dan ditemukan oleh pembantu dan para saksi. Bekas terbakar di atas garasi rumah Laode masih terlihat jelas di TKP, Rabu pagi.
”Pusat Inafis Bareskrim Polri dipimpin Kapus Inafis sudah melakukan olah TKP. Keterangan saksi dan barang bukti saat ini sedang didalami penyidik dari Polri dan Polda Metro Jaya untuk menemukan pelakunya,” kata Argo.
Selain itu, teror bom molotov juga terjadi di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi. Argo mengatakan, di rumah ketua KPK di Bekasi ditemukan tas yang tercantel di pagar dan berisi bom.