JAYAPURA, KOMPAS — Sekelompok orang tak dikenal merusak kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara di Distrik Karubaga, Tolikara, Papua. Hal itu diduga terkait dengan proses seleksi Panitia Pemilihan Distrik untuk Pemilu Legislatif dan Presiden 2019.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Bidang Sosialisasi, Tarwinto, di Jayapura, Rabu (9/1/2019), mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (7/1/2019). Tidak ada dokumen berkaitan dengan tahapan Pemilu 2019 yang tersimpan di kantor itu.
Tarwinto mengatakan, diduga aksi perusakan terkait permintaan sekelompok orang yang meminta penambahan waktu seleksi Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dalam pemilihan presiden dan legislatif. Seleksi itu telah berakhir pada 2 Januari. Untuk setiap distrik, KPU harus merekrut lima tenaga PPD.
Dari laporan KPU Tolikara, lanjut Tarwinto, kejadian ini bermula ketika massa yang berjumlah puluhan orang menghentikan proses wawancara anggota PPD yang diselenggarakan KPU di sebuah sekolah dasar.
Kemudian, sekelompok orang itu melanjutkan perjalanan ke kantor KPU Tolikara dan diduga merusak sejumlah kotak suara dan dokumen yang tersimpan di kantor tersebut. Namun, barang dan dokumen yang dirusak para pelaku adalah dari Pemilihan Gubernur Papua pada Juni 2018.
Sejumlah orang memaksa untuk mengikuti seleksi PPD walaupun batas waktu yang ditetapkan KPU telah berakhir.
”Sejumlah orang memaksa untuk mengikuti seleksi PPD walaupun batas waktu yang ditetapkan KPU telah berakhir. Namun, jajaran kami tidak memenuhi permintaan orang-orang tersebut,” ungkap Tarwinto.
Ia pun menuturkan, KPU Papua sangat menyesalkan insiden itu karena dapat mengganggu tahapan pemilu legislatif dan presiden pada 17 April 2019. ”Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus perusakan fasilitas di kantor KPU Tolikara sehingga pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif di wilayah tersebut tidak terhambat,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Tolikara Ajun Komisaris Besar Leo Akobiarek, saat ditemui wartawan di sela-sela serah terima jabatan Kapolres Jayawijaya dan Kapolres Lanny Jaya di Jayapura, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus perusakan kantor KPU Tolikara.
”Saat kejadian, tidak ada aktivitas di kantor KPU Tolikara. Kami telah memeriksa tiga saksi terkait kasus tersebut, yakni tetangga dan pegawai KPU Tolikara,” kata Leo.