JAKARTA, KOMPAS — Kediaman Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan, menjadi sasaran pelemparan bom Molotov, Rabu (9/1/2019) dini hari. Bom Molotov terbakar di atas atap garasi yang meninggalkan bekas hitam di tembok.
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengambil sejumlah barang bukti, antara lain rekaman kamera pemantau (CCTV) dan sebotol cairan berwarna biru. Para saksi, yaitu tetangga Laode, mendengar suara mencurigakan saat kejadian.
Menurut tetangga sebelah rumah Laode bernama Bakti (48), saat di dalam kamar, dia mendengar suara seperti ledakan sekitar pukul 01.00.
”Saya langsung lari ke depan. Saya enggak buka pintu, saya intip dari jendela. Jalanan sepi. Saya tidak melihat ada api atau asap karena saya melihat dari kamar bawah,” ujarnya.
Bakti mengatakan, setelah kejadian itu, dia mendengar suara sepeda motor. Bakti menduga sepeda motor itu menuju ke arah Jalan Raya Pasar Minggu karena jalan ke arah sebaliknya ditutup portal.
Suwarni (58), pedagang makanan yang tinggal di dalam gang di seberang rumah Laode, mengutarakan, sekitar pukul 00.00-00-30, dirinya dan anaknya mendengar suara dari arah rumah Laode. ”Suaranya ’krompyang’,” katanya menirukan bunyi yang didengarnya malam sebelumnya. Namun, Suwarni tidak menaruh curiga terhadap bunyi itu.
Sehari-hari Suwarni berjualan makanan di depan rumah Laode sejak pukul 05.00. Sekitar pukul 05.30, Suwarni berbicara dengan sopir Laode bernama Bambang. Bambang mengetuk pagar karena pagar masih terkunci, padahal pukul 05.00 biasanya pagar sudah terbuka.
”Saya tanya, ada apa Pak Bambang? Ini ada bom molotov. Saya tengok (ke atas) ternyata benar,” katanya.
Kasus pelemparan bom Molotov di kediaman Laode bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, pada Juli 2018, kediaman Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera di Jalan KH Ahmad Madani, Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi, dilempari dengan bom molotov. Pada Agustus 2018, giliran kediaman pengacara Kapitra Ampera di Jalan Tebet Timur Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, yang menjadi target pelemparan bom molotov.