JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menilai, penataan permukiman padat penduduk di Jakarta perlu dilakukan. Penataan penting untuk menghindari potensi kebakaran yang kerap terjadi di kawasan padat penduduk.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat mengunjungi permukiman warga yang terbakar di Jalan Tambora Raya, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (10/1/2019). Sebelumnya, 36 rumah dan 29 rumah kontrakan terbakar akibat korsleting listrik pada Kamis pekan lalu.
”Penataan ulang (permukiman padat penduduk) bukan hanya dari segi fisik, melainkan juga manusianya, yaitu soal kebiasaan untuk lebih disiplin menjaga perabotan dan deteksi dini bencana kebakaran,” kata Sandiaga.
Menurut dia, penataan ulang juga harus melibatkan masyarakat. Hal itu bertujuan agar warga menjadi bagian utuh dari pembenahan tata kota.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010, Kecamatan Tambora adalah salah satu wilayah paling padat penduduk di DKI Jakarta. Luas wilayah Tambora adalah 539,84 hektar dengan 11 kelurahan. Merujuk pada dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tambora, lebih dari 90 persen wilayah ini diperuntukkan sebagai zona hunian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2010, Kecamatan Tambora adalah salah satu wilayah paling padat penduduk di DKI Jakarta.
Selain padat penduduk, Tambora juga rawan kebakaran. Menurut data yang dirilis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2016, setidaknya ada 283 kebakaran di Jakarta Barat. Angka ini tertinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di DKI Jakarta (Kompas, 6/7/2017).
Kini, kehidupan warga Jalan Tambora Raya yang menjadi korban kebakaran berangsur pulih. Semua warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing sejak Senin (7/1/2019). Tercatat ada 53 keluarga terdampak akibat kebakaran itu dan harus mengungsi.
Kawasan permukiman dan rumah warga yang sebelumnya dipenuhi puing-puing bekas kebakaran telah dibersihkan. Atap warga pun telah ditutup sementara dengan terpal. Warga juga sudah beraktivitas seperti biasa di permukiman itu.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Tambora Teddy Martadila mengatakan, bantuan logistik sudah diberikan kepada warga. Bantuan yang dimaksud antara lain beras, makanan siap saji, susu anak, dan pakaian anak (Kompas.id, 8/1/2019).
Teddy mengatakan, pihaknya akan membantu warga memulihkan dokumen-dokumen penting yang habis terbakar, seperti kartu tanda penduduk (KTP), buku nikah, dan kartu keluarga. Hingga Senin, ada 2-3 warga Tambora yang mengurus dokumen untuk mengganti KTP yang terbakar. (SEKAR GANDHAWANGI)