SURAKARTA, KOMPAS – Tim NSH Jakarta semakin membuka peluang sebagai juara Liga Bola Basket Indonesia IBL musim 2018-2019. Pemuncak klasemen Divisi Merah itu kembali menang setelah menumbangkan Bogor Siliwangi 77-63 pada Seri IV IBL, Kamis (10/1/2019), di GOR Sritex, Surakarta, Jawa Tengah.
Kemenangan telak itu membuat NSH tidak tergoyahkan di puncak klasemen Divisi Merah dengan 14 poin, hasil dari enam kali menang dan dua kali kalah. NSH jauh meninggalkan peringkat kedua Hangtuah dengan 12 poin, empat kali menang dan empat kali kalah.
Status calon juara pun semakin melekat kepada NSH. Selain karena rekor yang mentereng, Wendha Wijaya dan rekan-rekan merupakan tim dengan produktivitas tertinggi di liga. Mereka mencatatkan rerata 81, 5 point per game (ppg). Tidak ada satu tim pun di IBL yang mencatatan rerata di atas 80 ppg.
Pelatih Wahyu Widaya Jati tidak ingin sesumbar tentang status calon juara. Menurut dia, perjalanan timnya masih jauh untuk setidaknya masuk final. “Kami memang bermain baik sejauh ini, tetapi jangan dilupakan masih ada tim-tim besar seperti Satria Muda, Pelita Jaya, dan Stapac Jakarta,” tuturnya usai laga.
Wahyu menambahkan, fokus saat ini bagi timnya adalah menembus babak playoffs atau babak gugur. Hal itu merupakan target di awal musim. Untuk itu, pencapaian menembus playoffs sebenarnya sudah lebih dari bagus. Karena, musim lalu NSH merupakan tim papan bawah yang menempati posisi buncit di Divisi Merah.
“Ya pertama playoffs dulu. Nanti setelah itu baru kita targetkan lagi. Soal juara, memang sulit. Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin. Buktinya kami saat ini berada di peringkat pertama,” lanjut mantan pelatih tim nasional itu.
NSH tampil meyakinkan saat menang atas Bogor Siliwangi. Guard NSH Dashaun Wiggins menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 22 poin. Sementara itu, kontribusi pemain lokal NSH sangat baik, M. Irman (12 poin), Wendha (10 poin), Tri Hartanto (9 poin), dan Lutfi Koswara (9 poin).
Meski begitu, Wahyu mengaku belum puas dengan pernampilan timnya. Dia menilai timnya beruntung mampu menang karena mereka kalah dalam rebound (bola pantulan), 44 rebound berbanding 56 rebound milik Bogor Siliwangi.
“Ini menjadi evaluasi untuk kami. Kami beruntung karena kalah sangat jauh di rebound. Untungnya tim lawan tidak bisa memaksimalkan itu,’ ucap Wahyu.
Pemain asing NSH Anthony Simpson tampil kurang baik pada laga itu. Anthony hanya mencatatkan 6 poin dan 7 rebound. Catatan itu jauh di bawah rerata Anthony selama tiga seri sebelumnya, 20,8 ppg dan 13,8 rebound per game (rpg). “Ya harus diakui saya kurang baik. Ini harus diperbaiki segera mungkin,” kata pemain dengan tinggi 2,01 meter itu.
Di sisi lain, Bogor Siliwangi semakin terpuruk di dasar klasemen Divisi Putih dengan 10 poin hasil dari 2 kali menang dan 6 kali kalah. Akurasi tembakan Kelly Purwanto dan rekan-rekan sangat rendah malam itu, hanya 31,4 persen. Bahkan, hanya 2 dari 19 tembakan tiga poin yang berhasil masuk.
“Tidak tahu kenapa hari ini kami sedang di bawah performa. Mungkin memang karena sedang bau saja. Jadi tembakannya meleset semua. Padahal kami menang rebound,” kata pelatih Bogor Siliwangi Paul Mario Watulingas.