JAKARTA, KOMPAS—PT Jakarta Propertindo memulai program penghijauan di depo kereta ringan atau LRT Jakarta di Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Beragam macam pohon akan ditanam di lahan seluas lima hektar dari total luas depo 12 hektar.
“Jangan meninggalkan kewajiban sosial kita untuk menjaga bumi dengan baik,” ucap Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, dalam acara “Seribu Beton Sejuta Pohon” di Depo Pegangsaan Dua, Kamis (10/1/2019). Acara itu menurut dia bentuk rasa syukur atas oksigen yang bisa dihirup setiap hari.
Jakpro bermitra dengan Yayasan Paguyuban Budiasi untuk penanaman pohon di area depo. Dwi yakin kemitraan ini bakal memberi manfaat karena Yayasan Paguyuban Budiasi dinilai berpengalaman dalam kegiatan penghijauan di berbagai tempat.
Yayasan yang digagas Letnan Jenderal Doni Monardo, saat ini Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tersebut sudah mendistribusikan bibit tanaman untuk penghijauan antara lain di Makassar (Sulawesi Selatan) serta Daerah Aliran Sungai Citarum dan DAS Ciliwung.
Ketua Umum Paguyuban Budiasi, Daniel Wewengkang, mengatakan, lembaganya sudah menyerahterimakan hampir 10 juta bibit pohon kepada masyarakat secara cuma-cuma.
Dengan Jakpro, bentuk kerja samanya yaitu Jakpro menyediakan lahan sedangkan Paguyuban Budiasi menyiapkan bibit, mengelola kebun pembibitan, serta merawat selama lima tahun.
“Selama lima tahun, seharusnya jutaan pohon bisa dihasilkan,” ujar Daniel. Untuk tahap awal, lahan seluas dua hektar disiapkan untuk kebun pembibitan yang nantinya ditanam di lahan Jakpro. Ia memperkirakan, 100.000 bibit bisa ditampung di kebun itu.
Selain di Depo Pegangsaan Dua, Daniel berpendapat lahan-lahan kosong lain yang dikelola Jakpro, seperti di pulau-pulau reklamasi, eks Taman BMW, dan Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas juga bisa dihijaukan lewat kemitraan tadi.
Selain penghijauan, kontraktor proyek LRT Jakarta, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika juga bertanggung jawab mengganti pohon yang terkena imbas pembangunan LRT, sesuai rekomendasi Dinas Kehutanan DKI Jakarta.
Wika sudah menanam 1.190 pohon di area stasiun, dengan rincian 500 pohon mahoni, 500 pohon ketapang, dan 190 pohon sawo. Penanaman dan perawatan pohon dijalankan selama tiga bulan sampai pohon tumbuh subur.
Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau mengapresiasi penanaman pohon oleh Jakpro dan PT LRT Jakarta. Namun, langkah oleh Jakpro dan anak-anak usahanya saja tidaklah cukup. Ia mengimbau masyarakat juga berkontribusi menanam dan merawat pohon di tempat masing-masing untuk menekan pencemaran udara, mengingat luar biasanya jumlah kendaraan yang lalu lalang di Jakarta.