Tujuan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) adalah memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Namun, tentu bank tidak ingin mengalami kredit macet sehingga beragam syarat pun diterapkan.
Melalui KUR, pemerintah berharap mampu meningkatkan sektor riil dan memberdayakan UKM. Untuk itu, pemerintah meningkatkan akses pada sumber pembiayaan agar pelaku UKM bisa mudah mendapatkan pinjaman usaha.
Pemerintah juga tak henti memberikan beragam cara untuk pengembangan kewirausahaan dan peningkatan pasar produk melalui berbagai kebijakan, regulasi, pelatihan, dan kesempatan untuk berpameran. Harapannya, apabila UKM berkembang, lapangan kerja bisa bertambah dan angka kemiskinan bisa ditekan.
Namun, untuk mengajukan KUR tidaklah semudah meminjam uang ke rentenir atau teman sebaya. Banyak syarat yang diterapkan oleh bank untuk kelancaran pinjaman.
Jenis usaha
Jenis usaha yang akan memungkinkan mendapatkan pembiayaan KUR adalah sebagai berikut.
- Usaha produktif adalah usaha menghasilkan barang atau jasa yang mampu memberikan nilai tambah serta meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha. Jadi, tujuan perusahaan adalah mencari profit.
- Usaha layak adalah usaha yang dilihat memiliki prospek untuk menghasilkan keuntungan sehingga memiliki kemampuan mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
- Unbankable adalah usaha usaha yang tidak memenuhi persyaratan kredit.
Syarat umum
Syarat paling umum pemberian KUR adalah usaha yang bersangkutan minimal sudah berjalan 6 bulan dan tidak berhenti di tengah jalan. Syarat selanjutnya adalah calon debitur tidak terlibat atau sedang memiliki pinjaman maupun jaminan dengan pihak bank lain kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, Kartu Kredit, dan KTA.
Siapkan juga identitas diri seperti KTP, SIM, Kartu Keluarga, atau Surat Menikah. Untuk KUR ritel, yang memiliki plafon kredit lebih besar, Anda mungkin akan ditanyakan soal akta pendirian atau surat-surat terkait dengan perusahaan. Selain itu, catatan pembukuan atau laporan keuangan juga menjadi syarat.
Tanpa agunan
Setelah 2015, calon debitur KUR tidak perlu takut mengajukan kredit hanya karena tidak memiliki jaminan. Pasalnya, KUR, terutama untuk mikro, tidak diwajibkan untuk menyertakan jaminan. Bank Mandiri sudah menerapkan hal ini untuk produk KUR.
Walaupun tanpa jaminan, calon debitur tetap akan dianalisa dan mendapatkan kunjungan survei dari pihak bank. Dari situ, usaha Anda akan dinilai secara teliti oleh bank. Jika usaha Anda kurang meyakinkan, bank bisa saja menolak atau menerapkan kembali jaminan.
Biasanya, bank akan menilai dari banyak faktor. Antara lain kestabilan usaha, prospek produk yang dijual, dan tentu saja dari arus keuangan usaha. Jadi, lebih baik usaha itu sudah berjalan 1 tahun agar lebih aman dan meyakinkan pihak bank. [VTO]