Letupan Perupa Sulawesi Selatan dan Tarian Sapi Terbang dari Belanda
Oleh
Irene Sarwindaningrum
·3 menit baca
Akhir pekan ini, warga Jakarta bisa menikmati beragam pameran dan pertunjukan kesenian yang unik dengan gratis. Ada Pameran Seni Rupa Sulawesi Selatan di Bentara Budaya Jakarta dan pertunjukan tari bertajuk menggelitik ”The Flying Cow” atau sapi terbang di Teater Salihara.
Pameran Seni Rupa Sulawesi Pa’rasanganta digelar di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan Nomor 17, mulai 10 Januari hingga 19 Januari. Pameran yang didominasi lukisan ini bisa dinikmati dengan gratis pukul 10.00-18.00.
Sulawesi Pa’rasanganta berarti Sulawesi kampung halaman kita, diambil dari lagu berbahasa Makassar ciptaan B Mandjia. Dalam naskah kuratorialnya, kurator pameran Anwar Jimpe Rachman mengatakan, lagu itu berubah sebagai identitas daerah lantaran liriknya berbahasa Makassar, dilantunkan dengan tempo andante, lantas menjelma layaknya lambaian tangan ibu yang memanggil anaknya untuk pulang kampung.
Ketua Pengelola Bentara Budaya Jakarta Ika W Burhan mengatakan, pameran yang diikuti 24 pelukis asal Sulawesi Selatan lintas generasi ini berawal dari pameran seni rupa di Bentara Budaya Jakarta 15 tahun lalu. Saat itu, pameran yang diikuti 45 pelukis Sulawesi Selatan ini menjadi bentuk tekad mereka untuk ”melukis seni” yang memuaskan hati para seniman, bukan memuaskan pasar.
”Pameran kali ini juga memberi kesempatan lagi bagi para seniman seni rupa Sulawesi Selatan untuk memamerkan karya di Jakarta,” katanya, Kamis (10/1/2019).
Bagi publik Jakarta, pameran ini juga mengenalkan kearifan lokal Sulawesi Selatan, yaitu keterbukaan, solidaritas, dan loyalitas. Bagi warga asal Sulawesi Selatan, pameran ini berpeluang besar menjadi pengobat rindu pada kampung halaman.
Dalam pameran ini, ada lukisan karya Aryo Bayu bertajuk ”Sekarat” yang menampilkan perahu pinisi. Ada pula karya Faisal Ua, perupa Makassar yang mengkhususkan karyanya ke karikatur. Faisal membawa karya The Glimmer Twins from Makassar yang menggabungkan khazanah alat-alat musik tradisional dengan sosok komikal Mick Jagger dan Keith Richards dari kelompok musik legendaris The Rolling Stones.
Bagi warga Sulawesi Selatan, pameran ini dapat mengobati rindu pada kampung halaman.
Pengunjung juga disuguhi beberapa karya seni instalasi yang membuat penasaran untuk dirumuskan maknanya.
Di akhir pekan, Sabtu (12/1/2019), lokakarya melukis (workshop) bersama pelukis Sulawesi Selatan, Mike Turusy dan Faisal UA, akan dihelat pukul 10.00-12.00. Dengan membayar Rp 50.000, peserta akan memperoleh kertas dan sertifikat.
Setelah workshop, ada pula acara bincang-bincang dengan para perupa Makassar yang tergabung dalam Perupa Makassar Art Gallery. Acara yang digelar gratis ini dipandu wartawan Kompas, M Hilmi Faiq.
Sapi terbang
Sementara itu, Teater Salihara di Jalan Salihara Nomor 16, Jakarta Selatan, menyajikan pertunjukan tari dari Belanda. Pertunjukan menarik ini digelar tanpa pungutan biaya pada Sabtu dari pukul 16.00.
Kelompok Tari De Stilte terbang dari Belanda khusus untuk menampilkan pertunjukan berjudul ”The Flying Cow” atau sapi terbang karya koreografer Jack Timmermans. Sejak tahun 1994, De Stilte merupakan salah satu kelompok tari dari Belanda yang banyak bertualang lintas negara untuk mempertunjukkan kebolehannya.
Pertunjukan tari kontemporer ini menampilkan telur yang terus menggelinding, seorang perempuan tua, dan sapi terbang. Kisahnya bercerita soal persahabatan dan solidaritas, pentingnya waktu bermain dan berharganya imajinasi.
Pertunjukan ini ditujukan untuk anak-anak, namun juga sangat cocok dinikmati orang dewasa. Kisah yang cukup menggelitik untuk dinikmati. Tertarik?