Caleg Diminta Lebih Aktif Menangkan Jokowi-Ma\'ruf
Oleh
Agnes Theodora Wolkh Wagunu
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Guna kembali memenangkan Joko Widodo di Pemilu 2019, PDI Perjuangan meminta para calon anggota legislatifnya lebih aktif berkampanye dan bekerja sama dengan caleg dari partai anggota koalisi Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Saling jegal diharapkan tidak terjadi di antara caleg dari partai anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf.
”Para kader, pengurus, dan caleg harus jadi lokomotif utama dalam menggerakkan tim kampanye pemilu presiden dan wakil presiden di wilayah masing-masing,” kata Ketua DPP PDI-P (nonaktif) Puan Maharani saat membacakan salah satu isi rekomendasi internal hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI-P, yang ditutup Jumat (11/1/2019) di Jakarta.
Terkait hal itu, caleg PDI-P di setiap daerah pemilihan (dapil) juga diminta menjaga situasi tetap kondusif.
Sesama caleg dari partai anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf diimbau bekerja sama dan tidak saling jegal
Caleg PDI-P dari dapil DKI Jakarta II, Masinton Pasaribu, mengatakan, selama dua hari rakornas berlangsung, para caleg diarahkan untuk aktif mendekati dan merangkul caleg dari partai lain anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf. Sesama caleg dari partai anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf diimbau bekerja sama dan tidak saling jegal atau berebut basis pemilih di pemilu legislatif.
”Ini dilakukan, misalnya, dengan berbagi wilayah. Hal itu disampaikan saja di antara caleg, intinya jangan menjegal dan mencurangi satu sama lain (sesama koalisi),” katanya.
Sejalan dengan itu, partai politik yang menjadi anggota koalisi Jokowi-Ma’ruf akan meningkatkan kekompakan lewat beberapa cara. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam waktu dekat, partainya akan menggelar safari politik ke sejumlah daerah bersama partai lain yang menjadi pendukung Jokowi-Ma’ruf. Di Jakarta, misalnya, PDI-P akan berkampanye bersama Partai Persatuan Pembangunan, sementara di Jawa Barat dengan Partai Golkar.
Selain untuk meningkatkan kekompakan di internal koalisi, lanjut Hasto, kampanye bersama itu juga diharapkan bisa menyebar efek ekor jas (coattail) dari Jokowi ke partai lain anggota koalisi. “Sudah saatnya ada upaya sinergis dengan partai lain,” katanya.
Pemilu 2024 akan menjadi momentum alih generasi,
Hasto mengemukakan, untuk menguatkan fondasi kontestasi Pemilu 2024, semua partai koalisi sama-sama berkepentingan memenangkan Jokowi. Sebab, jika Jokowi memenangi Pemilu 2019, ia tidak akan maju lagi di Pemilu 2024 karena ada batasan jabatan presiden, yaitu maksimal dua periode. Pemilu 2024 pun, ujar Hasto, akan menjadi momentum alih generasi, seperti yang disebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam pidato pembukaan Rakornas PDI-P.
Sebelumnya, dalam pembukaan rakornas, Megawati mengatakan, Pemilihan Umum 2019, yang akan berlangsung pada 17 April 2019 mendatang, adalah sebuah momentum. Tujuan jangka panjang dari upaya pemenangan saat ini bukan semata-mata memenangkan Pemilu 2019, tetapi mempersiapkan jalan yang lancar untuk pemenangan Pemilu 2024.
“Pemilu 2019 ini hanya sebuah momentum, satu langkah, yang akan terjadi nantinya di Pemilu 2024. Akan terjadi alih generasi (pada 2024), karena itu bersiaplah, jangan tengok kiri dan kanan, lurus ke depan,” kata Mega.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.