BOGOR, KOMPAS — Dua kelompok alumni Universitas Pertanian Bogor mendeklarasikan dukungan kepada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu Presiden 2019. Kinerja petahana dan program yang diusung para pasangan Pemilu Presiden 2019 menjadi latar mereka melakukan dukungan.
Sabtu (12/1/2019), sejumlah alumnus IPB, yang menamakan diri Keluarga Alumni IPB (KamiPB), mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Mereka mendeklarasikan dukungan ini atas inisiatif pribadi.
”KamiPB mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 dalam keberagaman suku, agama, adat, seni, dan budaya, dari Sabang sampai Merauke. Kami menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika di seluruh wilayah Nusantara,” ucap Ketua Pelaksana Deklarasi KamiPB Titik Wijayanti, alumnus IPB angkatan 21.
Penanggung Jawab KamiPB Andreas Tanadjaya mengatakan, dukungan ini juga diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden dalam empat tahun terakhir, salah satunya pembangunan infrastruktur.
”Infrastruktur menjadi sarana dasar bagi kelancaran distribusi hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan. Ini juga mendukung kelancaran kegiatan ekonomi pedesaan dan perkotaan serta mempermudah petani, pekebun, pedagang, dan nelayan menjual hasil produksinya,” tutur Andreas. Ia berharap, kinerja tersebut dapat dilanjutkan jika Jokowi kembali terpilih.
Pada hari itu, sekitar 350 anggota KamiPB turut bergabung dalam deklarasi dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf yang diinisiasi alumni Universitas Indonesia bersama alumni dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Setelah itu, mereka akan mendeklarasikan dukungan bersama alumni perguruan tinggi lain di wilayah Bogor. Mereka menargetkan akan mengumpulkan 5.000 dukungan dari para lulusan perguruan tinggi.
Sosialisasi program
Sementara itu, sejumlah alumnus IPB lainnya telah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Pemilu Presiden 2019 nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Jumat (11/1/2019).
Hal ini dikonfirmasi Ketua Koordinator Relawan Badan Pemenangan Kota Bogor Muhammad Haekal, yang mengikuti kegiatan tersebut bersama Komunitas Perguruan Tinggi (PT) Bogor Raya, di Bogor.
”Kami menerima undangan untuk Deklarasi Alumni IPB dan Komunitas Perguruan Tinggi Bogor Raya. Semangat juang tampak nyata terlihat dari relawan untuk mengawal kemenangan pasangan Prabowo-Sandi di pilpres mendatang,” ucapnya.
Dalam deklarasi tersebut, para koordinator Alumni IPB dan PT Bogor Raya memberikan dukungan untuk pemenangan Prabowo-Sandi di Kota Bogor. Hal ini akan dilakukan dengan membantu menyosialisasikan program-program pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Adil Makmur tersebut.
Program kerja yang menjadi fokus pasangan Prabowo-Sandi antara lain perbaikan di sektor ekonomi, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, kebijakan pro-rakyat, mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Deklarasi tersebut dihadiri sekitar 80 orang, baik perwakilan alumni kampus dan perwakilan Badan Pemenangan (BP) Prabowo-Sandi Kota Bogor.
Segmen yang diperhitungkan
Kaum terpelajar menjadi segmen yang kerap diperhitungkan dalam menentukan elektabilitas kedua pasangan Pilpres 2019. Hal ini ditunjukkan dengan sejumlah survei yang memperhitungkan latar belakang pendidikan untuk menentukan tingkat keterpilihan.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 21 Agustus 2018 mengumumkan survei nasional yang dilakukan terhadap 1.200 responden dalam enam segmen berdasarkan kantong suara yang berpengaruh.
Prabowo-Sandi dinyatakan unggul atas Jokowi-Ma’ruf pada kantong suara kaum terpelajar atau pemilih dengan jenjang pendidikan tinggi, seperti diploma dan sarjana. LSI mencatat, Prabowo-Sandi mendapat dukungan sebesar 44,5 persen, sedangkan Jokowi-Ma’ruf sebesar 40,4 persen.
Meski demikian, angka tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. ”Isu dan strategi yang akan dilancarkan kedua kubu saat masa kampanye menjadi faktor penentu naik atau turunnya elektabilitas setiap pasangan,” kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfarabi (Kompas, 21/8/2018).
Jajak pendapat Litbang Kompas, yang dilakukan pada 24 September-5 Oktober 2018 terhadap 1.200 responden, juga memperhitungkan elektabilitas kedua pasangan berdasarkan latar belakang pendidikan. Survei itu membaginya dalam tiga kategori pendidikan, yaitu dasar, menengah, dan tinggi.
Saat itu, responden dengan latar belakang pendidikan tinggi paling banyak memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf, dengan persentase 55,7 persen. Sementara pasangan Prabowo-Sandi dipilih 46 persen responden yang berlatar belakang pendidikan tinggi. (ERIKA KURNIA)