Muhammadiyah Resmikan Rumah Baca untuk Suku Kokoda di Papua Barat
Oleh
Haris Firdaus
·3 menit baca
SORONG, KOMPAS -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, meresmikan rumah baca untuk Suku Kokoda di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (12/1/2019). Keberadaan rumah baca itu diharapkan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Suku Kokoda yang merupakan salah satu suku asli di Papua Barat.
Rumah baca yang diresmikan itu berlokasi di Kampung Warmon Kokoda, Distrik Mayamuk, Sorong, dan dinamai Rumah Baca Mahardika Kokoda. Pembangunan rumah baca itu diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Kampung Warmon Kokoda. Pembangunan rumah baca ini dibantu oleh sejumlah pihak, misalnya Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, dan Bank Syariah Mandiri.
Dalam acara peresmian tersebut, Haedar menyatakan apresiasinya terhadap UMY yang mampu menginisiasi pembangunan rumah baca untuk Suku Kokoda itu. "Apresiasi yang sangat tinggi kepada UMY yang terus menyebarkan benih-benih kemajuan, termasuk pembangunan rumah baca dan program KKN di Kampung Warmon Kokoda ini," ujarnya.
Haedar meyakini, pembangunan rumah baca itu akan membawa kemajuan bagi masyarakat di Kampung Warmon Kokoda. "Insya Allah rumah baca ini akan menjadi tonggak dan sudut kebudayaan yang akan membawa kemajuan peradaban masyarakat Kokoda," ungkap dia.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan, rumah baca di Kampung Warmon Kokoda merupakan satu dari beberapa rumah baca yang dibangun UMY di sejumlah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Gunawan menyebut, pembangunan rumah-rumah baca itu merupakan pengamalan dari amanat Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah yang menyebut aktivitas membaca sangat penting untuk mendorong kemajuan.
"Pesan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, membaca adalah bagian dari proses berkemajuan," ujar Gunawan.
Gunawan menambahkan, rumah baca di Kampung Warmon Kokoda diharapkan bisa digunakan oleh para murid sekolah di kampung tersebut untuk menambah pengetahuan mereka. Selain itu, rumah baca tersebut juga digunakan untuk aktivitas Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dan kegiatan belajar masyarakat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan), didampingi Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noodjannah Djohantini, menunjukkan salah satu buku yang ada di rumah baca di Kampung Warmon Kokoda, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (12/1/2019).Salah seorang mahasiswa UMY yang terlibat menginisiasi Rumah Baca Mahardika Kokoda, Nafis Nidhomi (23), menuturkan, rumah baca tersebut dirintis sejak tiga tahun lalu. Awalnya, bangunan rumah baca itu masih bersifat semipermanen dan kondisinya sangat memprihatinkan. "Tanah di sini kan tanah gambut. Jadi bangunan rumah baca itu mulai ambles," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, para mahasiswa UMY yang menjalankan KKN di Kampung Warmon Kokoda lalu mencoba mencari bantuan dana guna membuat bangunan permanen untuk Rumah Baca Mahardika Kokoda. Mereka kemudian mengajukan proposal ke Bank Syariah Mandiri untuk meminta bantuan dana.
"Kami mencoba mengajukan proposal ke Bank Syariah Mandiri dan Alhamdulillah cair. Pembuatan bangunan permanen itu dilakukan pada Juli sampai September 2018," ungkap Nafis.
Nafis menambahkan, selain menyediakan buku-buku yang bisa dibaca oleh masyarakat, Rumah Baca Mahardika Kokoda juga dimanfaatkan untuk menggelar sejumlah kegiatan, misalnya pemutaran film, pembacaan buku cerita, dan kegiatan belajar membaca untuk anak-anak. Untuk menambah ragam kegiatan, pengelola rumah baca itu juga bekerja sama dengan berbagai komunitas literasi di Sorong.