Klub sepak bola Madura United, Minggu (13/1/2019), resmi mengumumkan pelatih kepala baru yakni Dejan Antonic untuk musim 2019/2020.
Pengumuman penunjukan mantan pelatih kepala Borneo musim lalu itu berlangsung dalam jumpa pers di restoran di Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya, Madura United mengumumkan Dejan di akun Instagram klub asal Pulau Madura tersebut.
Penunjukan mantan gelandang tim nasional Yugoslavia U-20 dan Hongkong itu seakan menegaskan langkah strategis Madura United menyambut kompetisi musim ini. Dejan diharapkan mendongkrak prestasi klub berjuluk “Sape Kerrab” itu. Musim lalu, Madura United menempati posisi delapan klasemen akhir Liga 1 dengan poin 48 dari 13 kemenanga, 9 seri, dan 12 kekalahan. Tim ini kalah selisih sebiji gol dari Borneo di posisi tujuh yang dinakhodai oleh Dejan saat itu.
Dejan akan mulai menangani tim pada Selasa (15/1) yang merupakan waktu latihan perdana. Sebelum merekrut Dejan yang pernah melatih klub-klub domestik yakni Arema Indonesia, ProDuta, Pelita Bandung Raya, dan Persib Badung itu, Madura United sukses mendatangkan pemain bintang yakni Andik Vermansyah, Zulfiandi, dan Jaimerson Xavier.
“Saya datang dengan keyakinan tinggi bahwa tim bisa lebih baik,” ujar Dejan (49) dalam jumpa pers. Meski sejumlah pemain baru yang sudah didatangkan oleh manajemen tidak melibatkan Dejan, tetapi pelatih kepala asal Serbia (dahulu wilayah Yugoslavia) ini cukup yakin akan segera mampu bekerjasama dengan Andik, Zulfiandi, dan Jaimerson.
Dejan mengatakan, setelah menangani Borneo, kembali ke Hongkong. Beberapa hari lalu, manajemen “Sape Kerrab” menelepon sekaligus mengajukan tawaran untuk melatih klub. “Setelah diskusi yang intens, saya sepakat untuk melatih Madura United,” kata pelatih timnas Hongkong 2007-2009 ini.
Menurut Dejan, karier sepak bola diasah saat remaja di Red Star Belgrade, juara Piala Champions (kini Liga Champions) 1991. Karier profesional dimulai di Spartak Subotica lalu Napredak Krusevac di Serbia. Dua musim berikutnya, Dejan membela Beveren (Belgia) lalu kembali ke Serbia untuk bermain bagi Obilic Belgrade. Selepas itu, Dejan melanglang ke nusantara untuk membela Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, dan Persema Malang. Kemudian, Dejan berpetualang ke Hongkong dan mengabdi ke Instant-Dict, Hongkong Rangers, Sun Hei, dan mengakhiri karier di Kitchee.
Kitchee merupakan tim pertama yang ditangani setelah bermain sepak bola. Adapun musim lalu, Dejan kembali ke Indonesia untuk menangani Borneo. Di tangan Dejan, Borneo menjadi tim yang cukup agresif dengan 50 gol. Statistik Liga 1 menyebut Borneo merupakan tim dengan penyelamatan terbanyak (117) tetapi kebobolan 49 gol. Borneo berkemampuan akurasi umpan 70 persen (menyerang) dan tekel sukses 74 persen (bertahan).
Madura United, musim lalu saat ditangani oleh Wesley Gomes De Oliviera, menciptakan 47 gol tetapi kebobolan 50 gol. Madura United berkemampuan akurasi umpan 76 persen (menyerang) dan tekel sukses 77 persen (bertahan). Tim ini juga membuat 165 tembakan ke gawang yang jauh di atas Borneo musim lalu yang 134 tembakan ke gawang.