Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/1/2019) sore, menjadi saksi sebuah deklarasi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, yaitu Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Gerakan itu digagas sejumlah alumnus Universitas Indonesia yang mengaku memiliki pandangan politik yang sama.
Adapun gabungan sejumlah alumnus dari universitas lain di Indonesia turut meramaikan acara deklarasi dukungan tersebut. Mereka mengenakan warna kaus yang beragam, misalnya kuning, putih, dan biru. Beragam desain kaus bertuliskan nuansa terkait Jokowi, contohnya, ”Kerja, Kerja, Kerja”, ”Doa untuk Jokowi-Amin”, ”We are alumni Jokowi”, dan ”Bersih Merakyat, Kerja Nyata”.
Nanik Nuswantoro (72), alumnus Institut Pertanian Bogor angkatan 65, telah datang sejak pukul satu siang. Padahal, acara resmi baru dimulai pukul empat sore. Ia memutuskan datang lebih awal karena mengetahui Jokowi diagendakan datang pada acara itu.
Nanik terus bercerita tentang kekagumannya kepada sosok Jokowi. Baginya, kepemimpinan Jokowi selama empat tahun ini telah menyentuh semua lapisan masyarakat. Banyak infrastuktur yang dibangun Jokowi demi kesejahteraan dan kepentingan rakyat, misalnya jalan tol, bandara, dan bendungan.
Kekaguman yang sama juga ada pada diri Kristarto Haryadi (65), alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 74. Ia mendata sejumlah fakta prestasi yang telah diukir Jokowi selama periode 2014-2019 itu.
Menurut Kristarto, masa kampanye seperti ini rawan terhadap penyebaran berita bohong atau hoaks terhadap paslon sehingga ia ingin meluruskan fakta itu melalui data. Daftar tersebut disebarkannya melalui media sosial, seperti WhatsApp dan Facebook.
Sekitar pukul 16.20, Jokowi memasuki panggung menggunakan sepeda bambu karya Singgih Susilo Kartono, alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Jokowi mengenakan kemeja putih, celana jeans biru, dan sepatu olahraga berwarna hitam.
Saat Jokowi datang, para pendukung kompak bersorak-sorai menggemakan nama Jokowi berulang kali sambil mengibarkan bendera Merah Putih.
Jokowi didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi.
Dalam sambutannya, Jokowi bercerita tentang pengalamannya saat menjadi pemimpin di Solo dan Jakarta. Asam dan garam dalam memimpin itu telah dirasakan Jokowi. Banyak ilmu dan pengalaman dalam pemerintahan yang ia pelajari. Hingga kini, Jokowi masih terus belajar agar semakin baik dalam memimpin.
Mereka begitu antusias menjawab setiap kalimat yang diucapkan Jokowi. Misalnya saja saat Jokowi berkata, ”Dalam memimpin sebuah lembaga atau institusi saja diperlukan pengalaman, apalagi sebuah negara yang besar seperti Indonesia ini. Jangan coba-coba dong!”
Para pendukung menjawab kompak, ”Iya dong….”
Indarwati (65), alumnus Universitas Gadjah Mada angkatan 72, mengaku senang bisa hadir langsung dan menyaksikan calon presiden junjungannya. Momen Jokowi memberikan sambutan itu membawa Indarwati kembali pada ingatan tentang Bung Karno yang berpidato menggebu-gebu.
Panitia mengklaim deklarasi itu dihadiri setidaknya 10.000 orang dari beberapa alumnus universitas di Indonesia. Seusai deklarasi, para relawan dan pendukung membersihkan sampah dan memasukkannya ke dalam kantong plastik hitam. (MELATI MEWANGI)