WASHINGTON, SABTU — Penghentian sebagian operasi pemerintah federal di Amerika Serikat era Presiden Donald Trump menjadi yang terlama dalam sejarah negeri itu. Dampak terhadap pelayanan publik juga semakin terasa menyusul tidak terbayarnya gaji sekitar 800.000 pegawai pemerintah federal, mulai dari pegawai museum, Biro Investigasi Federal AS, hingga pengawas lalu lintas udara.
Hingga Sabtu (12/1/2019) pagi waktu setempat, penghentian sebagian operasi layanan publik di AS memasuki hari ke-22. Durasi penghentian ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS, mengalahkan rekor sebelumnya, yakni 21 hari, pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, Januari 1996.
Penghentian sebagian operasi pemerintah federal ini terjadi akibat perselisihan antara Trump dan kubu Demokrat di Kongres terkait anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko sebesar 5,7 miliar dollar AS. Trump menolak menandatangani anggaran belanja jika tidak memasukkan dana pembangunan tembok itu. Sementara kubu Demokrat berkukuh menolak permintaan Trump.
Contoh paling nyata sebagai dampak penghentian sebagian operasi pemerintah federal adalah terganggunya penerbangan akibat tidak bekerjanya sebagian petugas keamanan bandara dan pengawas keselamatan yang tidak digaji. Badan Keamanan Transportasi AS menyebutkan, sebanyak 5,1 persen pegawainya tidak masuk kerja pada Kamis lalu, meningkat dari 3,3 persen pada tanggal yang sama di tahun sebelumnya.
Masih ada 51.000 petugas keamanan transportasi yang tetap bekerja karena tugas mereka sangat krusial. Namun, selama berlangsung penghentian sementara operasi pemerintahan, mereka tidak digaji. Sekitar 10.000 petugas lalu lintas udara di bawah Badan Penerbangan Federal juga bekerja tanpa digaji. Asosiasi Petugas Lalu Lintas Udara pada Jumat telah menggugat pemerintah federal di pengadilan Washington untuk menuntut agar anggota mereka digaji.
Mereka adalah bagian dari sekitar 420.000 pegawai federal yang tetap bekerja tanpa digaji selama penghentian operasi pemerintah. Termasuk yang tidak mendapat gaji adalah para agen FBI, petugas keamanan, dan sejumlah pegawai Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Para pegawai dan petugas pemerintah mengunggah foto slip gaji mereka yang nol dollar AS di media sosial sebagai bentuk pelampiasan kekesalan terhadap Trump. ”Saya lihat slip gaji dan tidak ada uang masuk. Ini adalah kombinasi dari realitas dan kesedihan. Kita Amerika. Kita bisa berbuat lebih baik dari ini,” kata Josh Maria, petugas lalu lintas udara.
Bandar Udara Internasional Miami, bandara tersibuk ke-25 di AS, salah satu yang terkena dampaknya. Akibat banyak petugas keamanan bandara tidak masuk kerja, pengelola bandara menutup salah satu terminalnya, Terminal G.
”Sejauh ini waktu tunggu tetap normal dan operasional bandara berjalan lancar. Penutupan sebagian terminal dilakukan dengan hati-hati,” kata Greg Chin, juru bicara Bandar Udara Miami.
Penghentian sebagian operasi pemerintah federal juga menyebabkan sembilan dari 15 departemen tidak mendapat anggaran, antara lain Departemen Pertanian, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Departemen Transportasi. Beberapa taman nasional dan museum terkenal juga ditutup.
Hampir semua pegawai Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) juga diminta untuk tetap di rumah.
Pekerjaan sampingan
Para pegawai yang cuti akibat penghentian operasi pemerintah kemudian mencari pekerjaan sampingan, seperti menjadi sopir di Uber atau Lyft. Chris George (48) dari Hemet, California, terpaksa menjadi tukang dan sopir di Lyft setelah cuti dari pekerjaannya sebagai penyelia teknik kehutanan di Departemen Kehutanan.
Namun, hasil dari pekerjaan sampingan George tidak cukup untuk menutup kewajiban cicilan hipoteknya.
Pegawai Badan Keamanan Transportasi di Las Vegas, Julia Peters, mendaftar untuk mendapatkan kupon makanan. Menurut dia, lima dari delapan orang yang mendaftar adalah pegawai Badan Keamanan Transportasi.
Di Falls Church, Virginia, sebuah sekolah milik pemerintah membuka lowongan guru pengganti setelah beberapa guru federal tidak masuk karena tidak digaji. Gerri French, yang bekerja di Departemen Pengawasan Makanan dan Pertanian yang sedang cuti bersama suaminya, tertarik dengan peluang itu.
Pakar ekonomi pada lembaga S&P Global mengatakan, kerugian akibat penghentian sebagian operasi pemerintah mencapai 3,6 miliar dollar AS. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja, pegawai federal pada umumnya digaji 37 dollar AS per jam atau 1.480 dollar AS per minggu. Jika ada 800.000 pegawai yang tidak digaji, kerugian ekonomi mencapai hampir 1,2 miliar dollar AS dalam seminggu.
Maria, pegawai federal asal Washington, mengalami kesulitan keuangan yang mengerikan setelah dua kali berpindah rumah dan melahirkan anaknya yang prematur. Penghentian operasional pemerintah membuat segalanya makin buruk. ”Saya gagal membayar beberapa cicilan, seperti cicilan mobil dan kartu kredit,” katanya.