Tiket Penerbangan Domestik Naik, Warga Transit ke Kuala Lumpur
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS – Akibat naiknya harga tiket penerbangan domestik, kebanyakan warga Aceh yang terbang ke Jakarta memilih transit di Kuala Lumpur, Malaysia untuk mendapatkan harga tiket yang lebih murah. Dengan transit di luar negeri penumpang bisa menghemat hingga Rp 600.000 sekali terbang.
Hotli Simajuntak, warga Banda Aceh yang terbang ke Jakarta dan memilih transit di Kuala Lumpur, mengatakan harga tiket penerbangan langsung dari Banda Aceh ke Jakarta lebih mahal dibandingkan Banda Aceh-Kuala Lumpur-Jakarta. “Dengan transit di Kuala Lumpur saya bisa menghemat Rp 600.000 hingga Rp 800.000 sekali terbang,” kata Hotli, Sabtu (12/1/2019).
Hotli melakukan penerbangan pada 12 Desember 2018 dari Banda Aceh ke Kuala Lumpur menggunakan pesawat Air Asia. Dari Kuala Lumpur ia melanjutkan penerbangan ke Jakarta menggunakan Lion Air. Biaya tiket yang dia keluarkan hanya Rp 1 juta.
Namun, kata Hotli, jika dia memilih terbang langsung dari Banda Aceh menuju Jakarta menggunakan pesawat Lion Air harga tiket sebesar Rp 1,6 juta. Meski harus transit selama tujuh jam di Kuala Lumpur, dia bisa menghemat. Begitu juga saat dia terbang dari Jakarta kembali ke Banda Aceh, ia tetap memilih transit di Kuala Lumpur.
Kompas melakukan pengecekan harga tiket penerbangan dari Banda Aceh ke Jakarta melalui situs Traveloka untuk jadwal 15 Januari 2019, Sabtu (12/1/2019) sekitar pukul 12.00. Tiket langsung dari Banda Aceh ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air yang merupakan low cost carrier (LCC) harganya Rp 2.212.000 hingga Rp 2.333.000. Dengan pesawat Garuda Indonesia yang menyediakan full service seharga Rp 2.962.700. Namun jika menggunakan pesawat AirAsia, yang merupakan LCC, transit di Kuala Lumpur harganya hanya Rp 1.058.800.
Pengalaman serupa dialami oleh warga Banda Aceh lainnya, Safaruddin. Dia akan terbang dari Banda Aceh ke Malang, Jawa Timur. Untuk mendapatkan penerbangan harga murah melalui Kuala Lumpur, dia telah membuat paspor untuk anak dan istrinya.
“Saya bisa menghemat dan uangnya bisa saya gunakan membawa keluarga jala-jalan di Kuala Lumpur. Ini tentu lebih hemat dan menguntungkan, perjalanan ke Malang bisa sekalian jalan jalan ke luar negeri,” kata Safaruddin.
Safaruddin mengatakan, jika kondisi ini terus terjadi bakal banyak orang memilih transit ke luar negeri. Warga Indonesia akan berbelanja di luar negeri dan potensi pemasukan untuk negara berkurang.
Dalam beberapa bulan terakhir kenaikan harga penerbangan domestik sangat signifikan. Sebagai contoh, penerbangan dari Palembang ke Medan pada 25 Mei 2018 menggunakan Garuda Indonesia seharga Rp 918.000. Namun untuk penerbangan yang sama pada tanggal 15 Januari 2019 harganya mencapai Rp 1,9 juta.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan melalui keterangan tertulis mengatakan, penentuan harga tiket bervariatif pada jam dan rute tertentu. Penyesuaian harga dilakukan untuk meningkatkan keterisian dan memaksimal pendapatan di tengah biaya penerbangan yang terus meningkat.
Menurut Ikhsan, Garuda Indonesia memberikan potongan harga bagi veteran, manula, dan pelajar. “Garuda Indonesia memberlakukan potongan harga hingga 25 persen bagi penumpang manula, veteran, dan pelajar. Kami juga sedang membahas untuk memberikan potongan harga bagi para penjaga perbatasan dan para guru di pedalaman,” kata Ikhsan.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.