Pengelolaan keuangan harus mulai diperhatikan sejak dini saat memulai bisnis sendiri. Kalau tidak, bisnis tersebut hanya akan menjadi sebuah hobi karena tidak menghasilkan keuntungan.
Ada banyak cara mengorganisasi keuangan bisnis, yang tentu perlu disesuaikan dengan tujuan. Berikut ini beberapa di antaranya.
Catat pemasukan
shutterstock
Ilustrasi mencatat pemasukan. (Shutterstock)
Kalau selama ini pemasukan dikelompokkan menjadi satu kategori, sudah sebaiknya mulai dipetakan. Jika Anda berdagang barang ritel, catat penjualan setiap jenis barang. Begitu juga jasa. Buatlah semacam daftar dan buatlah berdasarkan kategori.
Keuntungan dari pencatatan pemasukan membuat Anda bisa memonitor arus keuangan. Agar lebih mudah, buatlah menggunakan komputer. Dengan pencatatan ini, Anda bisa segera membuat keputusan apabila ada hal yang mengganggu putaran keuangan.
Jika masih menggunakan kertas dalam pencatatan, sempatkanlah atau sediakan waktu khusus secara berkala untuk mendigitalisasinya. Saat ini, pencatatan keuangan digital sudah bisa dilakukan melalui aplikasi ponsel pintar saja. Tantangannya, cepat lelah karena menatap data yang banyak melalui layar yang kecil.
Pisahkan rekening
Kompas
Ilustrasi mengaudit keuangan. (Shutterstock)
Ada baiknya rekening bisnis dengan rekening pribadi dipisahkan. Hal ini agar uang pribadi tidak tercampur dengan uang perusahaan. Walaupun masih kecil jumlahnya, tidaklah mengapa.
Setelah dipisahkan, fokuslah mengelola keuangan perusahaan. Jika ada kerugian, jangan tergoda untuk mengambil uang pribadi. Lakukanlah hal ini jika sudah sangat terpaksa.
Perhatikan pengeluaran
Kompas
Ilustrasi mencatat pengeluaran. (Shutterstock)
Setelah mencatat pemasukan, sebaiknya catat juga pengeluaran. Hal ini pastilah sudah dilakukan oleh banyak pelaku dan menjadi keharusan. Namun, pengeluaran ini sebaiknya tidak hanya dicatat setelah uang dikeluarkan.
Susunlah sebuah daftar pengeluaran yang tetap. Pembayaran listrik dan air, pajak usaha, bensin, atau lainnya. Dari sini, Anda bisa mengetahui perkiraan besaran pengeluaran tiap bulan sehingga punya target pendapatan yang bisa dikejar dan bisa menentukan target.
Dengan mencatat pengeluaran ini, Anda bisa melakukan kontrol pengeluaran secara reguler sehingga tidak terjadi overspending.
Sisihkan keuntungan untuk pengembangan
Kompas
Ilustrasi investasi untuk pengembangan. (Shutterstock)
Jika sudah mendapatkan profit, sebaiknya sisihkan dalam jumlah yang tetap setiap bulannya untuk pengembangan usaha. Sebagai usaha kecil dan menengah (UKM), strategi manajemen keuangan ini erat kaitannya dengan pengembangan.
Selalu catat rencana untuk investasi tambahan. Teliti apa saja bagian yang bisa diinvestasikan, apakah penambahan mesin produksi, kerja sama dengan vendor yang barangnya lebih bagus, atau teknologi informasi. Apa saja yang bisa mengembangkan usaha tentunya harus direncanakan. Gunakan selalu keuntungan secara bijak, tidak melulu harus dimasukkan ke kantor pribadi saja. [VTO]
