BANYUWANGI, KOMPAS — Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, belum ramah kepada penyandang difabel. Bandara itu belum memiliki jalur khusus untuk difabel, bandara juga tidak dilengkapi dengan pembatas, yang memisahkan antara lantai dan kolam.
Demikian hasil studi lapang tentang layanan publik di Bandara Internasional Banyuwangi dari Lembaga Bimbingan Belajar Inklusi Aura Lentera, Senin (14/1/2018).
Ketua Yayasan Aura Lentera Banyuwangi Windoyo mengatakan, dirinya melihat ada beberapa fasilitas yang belum ramah terhadap penyandang difabel. Windoyo mencontohkan, Bandara Banyuwangi belum memiliki jalur khusus untuk difabel. Kolam dan lantai juga tak ada batas sehingga bisa berbahaya bagi penyandang tunanetra.
Ketiadaan fasilitas tersebut membuat penyandang difabel sulit mengakses layanan, bahkan membahayakan keselamatan mereka. Kendati demikian, Windoyo mengapresasi adanya fasilitas kamar mandi khusus bagi penyandang tunadaksa. Hanya saja, akses menuju kamar mandi terganggu dengan adanya kursi yang terlalu menempel ke dinding, padahal dinding menjadi sarana bantu bagi penyandang tunadaksa untuk menuju ke kamar mandi.
Windoyo membawa peserta didik dari Lembaga Bimbingan Belajar Inklusi Aura Lentera ke Bandara Internasional Banyuwangi. Windoyo menuturkan, ia dan anak-anak bimbingannya ingin memberi masukan kepada Angkasa Pura II agar Angkasa Pura memberi pelayanan ramah pada difabel.
”Kami tidak menuntut segera, kami sadar pemenuhan tersebut membutuhkan proses,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ika Aprilia Dewi, salah satu penyandang tunadaksa yang mengikuti kegiatan di Bandara Banyuwangi. Ia berharap, sebagai bandara internasional, seharusnya fasilitas juga sudah memenuhi standar internasional.
”Selain pembenahan fasilitas, kecakapan petugas juga perlu ditingkatkan. Di bandara-bandara lain, petugas lebih siap. Ini soal keterbiasaan saja. Mungkin di Banyuwnagi petugasnya belum terbiasa,” ujarnya.
Secara terpisah, Asisten Manager Maintenance Fasility Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Andry Lesmana mengatakan, pihaknya berterima kasih atas masukan yang diberikan. Mewakili Angkasa Pura II Andry berjanji terus melakukan penyempurnaan fasilitas sejalan dengan pembangunan yang akan dilakukan.
”Pelan tapi pasti, hal itu akan kami perhatikan dan realisasikan untuk ke depannya,” kata Andry.