Keluarga Korban Berharap Penyebab Kecelakaan Kian Terungkap
Oleh
M Fajar Marta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP mengharapkan ada langkah maju terkait penyidikan peristiwa naas itu. Harapan ini disampaikan keluarga korban setelah personel TNI Angkatan Laut menemukan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) Lion Air PK-LQP hari ini, Senin (14/01/2019).
Dony Wijaya (39), keluarga korban merespons positif penemuan CVR ini. Dalam kecelakaan pesawat ini, Dony dan kedua putranya Faiz (10) dan Azka (6), harus kehilangan Inayah Fatwa Kurnia Dewi (38), istri dan ibu anak-anaknya.
Dia berharap, penemuan CVR akan segera menyelesaikan penyelidikan kasus kecelakaan. "Harapan kami pihak Lion segera membayar apa yang menjadi hak kami tanpa persyaratan apa pun," kata Dony kepada Kompas, Senin (14/1/2019).
Harapan serupa disampaikan Bias (27), warga Pondok Kopi, Jakarta Timur. Ia menginginkan temuan CVR ini dapat memperjelas soal dana pertanggungan asuransi untuk ahli waris. Sebab, pihak keluarga korban belum mendapat dana asuransi senilai Rp 1,3 miliar dari pihak maskapai sejak diurus pada November 2018.
Sementara itu, tidak semua dari keluarga korban tahu bahwa CVR telah ditemukan. Salah satunya adalah Mutoharoh (33), perempuan asal Jakarta. "Saya malah belum tahu lebih jauh tentang info terbaru. Maaf saya masih beraktivitas di kelas," kata guru di MTsN 27 Jakarta ini.
Dalam kecelakaan itu, Mutoharoh harus kehilangan suaminya Abdul Khaer (35), yang juga pegawai di Jajaran Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bangka Belitung.
Mutoharoh pun menyambut baik atas ditemukannya CVR. Dengan demikian, penyebab kecelakaan akan semakin jelas. Namun, selain CVR, yang paling ditunggu pihak keluarga sebenarnya adalah jenazah anggota keluarga mereka yang menjadi korban.
"Apalah arti CVR yang dibesar-besarkan dan dibangga-banggakan Lion Air ataupun pemerintah kalau mereka tidak mampu atau tidak berusaha maksimal mencari tulang-belulang korban. Penemuan kembali tulang-belulang atau mungkin jasad korban yang sangat kami nanti," ujarnya.
Adapun Yuyun (36), warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung, masih menunggu kelanjutan penelusuran kasus tersebut. Walau telah mendapat dana santunan, ia ingin agar pengusutan penyebab kecelakaan bisa tuntas. (YOLA SASTRA/ADITYA DIVERANTA)