Kabar perceraian Jeff Bezos dan istrinya, MacKenzie Tuttle, menarik perhatian dunia. Ada dua pokok pertanyaan yang pasti ditanyakan, yaitu bagaimana dengan masa depan Amazon dan nasib kekayaannya yang begitu melimpah?
Perceraian Bezos telah beredar beberapa hari lalu. Itu kembali ditegaskan melalui akun twitter resmi Bezos @JeffBezos pada Januari melalui pernyataan bersama istrinya. Dalam pernyataannya, keduanya memutuskan bercerai setelah bersama selama 25 tahun.
Berbicara mengenai Bezos, tentu akan langsung teringat pada Amazon.com, Inc. Sebagai perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Amazon kini menjadi salah satu pemimpin dalam teknologi, terutama sektor e-dagang, komputasi awan, dan kecerdasan awan, sejak didirikan pada 1994.
Perceraian Bezos dan Tuttle sontak membuat sejumlah investor bertanya-tanya terkait masa depan perusahaan itu. Mereka khawatir, perceraian berdampak pada pertumbuhan dan rencana ekspansi perusahaan pada Kamis (10/1/2019). Apalagi, nilai saham Amazon turun 0,5 persen pada penutupan hari itu setelah sempat naik pada pembukaan pasar.
Analis dari D.A. Davidson, Thomas Forte berpendapat, pertanyaan yang muncul akibat perceraian Bezos dan Tuttle merupakan hal yang wajar. Ini karena Bezos memiliki pengaruh yang besar atas nilai Amazon. Nilai saham Amazon diperkirakan dapat jatuh hingga 10 persen jika Bezos meninggalkan perusahaan ini karena alasan apapun.
Profesor Hukum Sekuritas dari Wayne State University, Peter Henning menilai, jika Tuttle menerima pembagian saham dalam jumlah besar, ia dapat memiliki pengaruh yang besar dalam Amazon. Berbeda dengan Facebook dan Google, Amazon tidak memberikan hak jumlah suara yang besar bagi pendirinya.
Salah satu investor, Doug Kass, mengatakan, ia telah menjual sahamnya di Amazon, setelah dibeli pada Desember 2018. “Pengumuman perceraian Bezos membuat saya berhati-hati,” katanya.
Kendati demikian, kebanyakan analis dan pengelola dana optimistis, perceraian tersebut tidak akan mengubah kepemimpinan dan prospek pertumbuhan perusahaan secara drastis.
Manajer Portofolio dari Monetta Robert Bacarella menyampaikan, tidak mengubah investasinya di Amazon. Walaupun demikian, ia tidak heran ketika manajer aset portofolio lain yang berorientasi pada pengembangan perusahaan akan memangkas nilai investasi mereka.
Kekayaan Bezos
Masa depan Amazon untuk terus berkembang secara umum diperkirakan tetap akan cerah. Namun, kini pertanyaan terkait nasib kekayaan Bezos dan Tuttle pun ikut terlintas.
Kekayaan Bezos diestimasi mencapai 136,2 miliar dollar AS atau setara 1.917 triliun dengan kurs Rp 14.076 per dollar AS. Baik Bezos maupun Tuttle memiliki sekitar 16 persen kepemilikan Amazon, dimana kapitalisasi pasar perusahaan ini telah mencapai nilai 811,4 miliar dollar AS atau Rp 11.421 triliun.
Bezos baru saja dinobatkan Forbes sebagai orang terkaya nomor satu di dunia. Ia berhasil mengalahkan Bill Gates dari Microsoft, Warren Buffett dari Berkshire Hathaway Inc., Bernard Arnault dari LVMH atau Moët Hennessy Louis Vuitton SE, dan Mark Zuckerberg dari Facebook.
Berdasarkan hukum perceraian di Washington DC, pasangan yang bercerai di wilayah tersebut wajib membagi harta yang diperoleh selama pernikahan secara adil. Adapun Bezos dan Tuttle memiliki rumah mewah di Washington DC.
Salah satu solusi yang terlintas adalah mengurus perceraian di luar Washington DC. Kedua pasangan ini memiliki sejumlah tempat tinggal di berbagai distrik, seperti Seattle, Texas, dan California. Kemungkinan besar, keduanya akan mengurus perceraian di wilayah yang tidak mewajibkan pembagian harta secara merata.
Pengacara perkawinan asal New York, Bernard Clair, berpendapat, pembagian harta Bezos dan Tuttle kemungkinan akan berdasarkan kontribusi Tuttle kepada kesuksesan suaminya. Misalnya, bagaimana Tuttle membantu Bezos membuat keputusan bisnis dan membesarkan anak-anak agar Bezos dapat fokus bekerja.
Adapun Tuttle adalah seorang novelis lulusan Princeton University. Ia pernah meraih American Book Awards pada 2016. Perpisahannya dengan Bezos dapat membuat Tuttle menjadi wanita terkaya di dunia sebab menerima setengah saham Amazon yang dimiliki suaminya, yakni sebesar 8 persen.
Menurut Profesor Hukum Indiana University - Purdue University Indianapolis (IUPUI) Margaret Ryznar kedua pasangan tersebut dapat menaruh saham di bawah pengelolaan seorang wali untuk menjaga pengaruh mereka di antara para pemegang saham Amazon. (Reuters/AFP)