MELBOURNE, SENIN — Selain bersaing dengan petenis senior yang masih berada di papan atas, Rafael Nadal juga harus bersaing dengan generasi muda, petenis berusia 23 tahun ke bawah yang mulai menanjak. Nadal berharap, dia dan rekan-rekannya yang masuk dalam kelompok ”generasi tua” masih bisa juara, termasuk di Australia Terbuka.
Tampil pada babak pertama Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Senin (14/1/2019), Nadal mengalahkan petenis tuan rumah, James Duckworth, 6-4, 6-3, 7-5. Dalam grand slam di awal musim tersebut, Nadal ditempatkan sebagai unggulan kedua, di bawah Novak Djokovic.
Ini menjadi penampilan pertama petenis peringkat kedua dunia tersebut dalam lima bulan terakhir. Nadal mengakhiri musim 2018 setelah tersingkir pada semifinal AS Terbuka. Dia mundur menjelang set ketiga melawan Juan Martin Del Potro karena cedera lutut kanan.
Sebagai persiapan tampil di Melbourne Park, semula Nadal berencana tampil dalam ATP Sydney pada 31 Desember 2018-5 Januari 2019. Namun, cedera paha membuatnya batal bertanding.
”Dokter melarang saya bertanding meski sebenarnya saya ingin tampil. Tetapi, kondisi saya saat ini sudah baik. Memang tidak mudah saat kembali bertanding setelah lama beristirahat, tetapi saya selalu berusaha menjadi lebih baik setiap hari,” kata Nadal, juara Australia Terbuka 2009.
Meski menang straight sets, laga babak pertama tak begitu mudah dimenangi Nadal. Pada set ketiga, Duckworth yang mendapat lebih banyak dukungan penonton memainkan taktik servis dan voli yang menyulitkan Nadal.
Setelah melancarkan servis keras, Duckworth berlari ke depan net untuk menyerang, mematikan pengembalian dari Nadal agar perebutan poin tak berlangsung lebih lama. Duckworth tahu, ketika adu pukulan terjadi lebih lama, dia akan kesulitan menghentikan Nadal.
”Ya, cukup sulit melawan petenis super agresif. Ritme permainannya sulit dibaca,” kata Nadal.
Generasi tua
Nadal menjadi salah satu petenis berusia 30 tahunan yang masih bertahan di papan atas. Di Melbourne Park kali ini, hadir pula dua rivalnya yang masing-masing telah enam kali menjuarai Australia Terbuka, Djokovic dan Federer. Nadal berusia 32 tahun, Djokovic (31), dan Federer (37).
Kehadiran generasi muda dalam daftar petenis unggulan, seperti Alexander Zverev (unggulan keempat), Karen Khachanov (10), Borna Coric (11), dan Stefanos Tsitsipas (14), menambah ramai persaingan. Namun, para senior tetap difavoritkan juara.
”Saya senang dengan kehadiran generasi muda, tetapi mudah-mudahan generasi tua masih bisa juara di sini,” katanya sambil tertawa yang juga diiringi tawa penonton.
Persaingan tenis putra di arena grand slam masih tak lepas dari dominasi generasi tua, petenis yang telah berusia kepala tiga. Sejak Federer menjuarai Wimbledon 2003, nama petenis Swiss itu serta Nadal dan Djokovic mendominasi gelar juara. Dari 62 grand slam sejak Wimbledon 2003, Federer, Nadal, dan Djokovic menjadi juara pada 51 turnamen.
Menjuarai grand slam menuntut konsistensi fisik, permainan, dan mental. Pemain tunggal putra harus memenangi tujuh pertandingan beruntun dalam format best of five sets. Hingga kini, Zverev dan kawan-kawan belum mampu melakukan itu. Bahkan, belum ada petenis kelahiran 1990-an yang menjadi juara grand slam. (REUTERS)