Perkembangan Konstruksi LRT Jabodebek 56,41 Persen
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Adhi Karya menargetkan konstruksi kereta ringan (light rail transit) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019. Saat ini, perkembangan pembangunan konstruksi stasiun dan jalur layang LRT baru mencapai 56,41 persen.
Direktur Operasi II PT Adhi Karya Punjung Setya Brata, Senin (14/1/2019), menuturkan, pihaknya menargetkan pada bulan Juni 2019, uji coba lintasan dari Cibubur-Ciracas sudah bisa dimulai.
Saat ini, lintasan, rel, dan kabel persinyalan sudah terpasang di masing-masing stasiun seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pekerjaan konstruksi pun terus dikebut sehingga diharapkan target pembangunan tercapai dan tepat waktu.
Perkembangan konstruksi di rute Cawang-Cibubur misalnya mencapai 76,21 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 44,19 persen, dan Cawang Bekasi Timur 51,06 persen.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah pembebasan depo LRT di Jatimulya, Bekasi Timur. Pembebasan lahan di lokasi itu belum selesai dan baru tercapai 10 persen dari target.
Kendala lain terkait kajian titik pertemuan antarmoda transportasi di Dukuh Atas, Jakarta. Karena kajian tersebut belum final, konstruksi terhenti di Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Jadi ada dua masalah kritikal, pertama pembebasan tanah di Bekasi Timur. Kedua penetapan trase di Dukuh Atas," ujar Punjung kepada wartawan.
Adapun target operasional LRT secara komersial antara akhir tahun 2020 atau pertengahan tahun 2021.
PT Adhi Karya juga menghitung waktu untuk agenda testing dan commisioning untuk memastikan bahwa kereta ringan aman digunakan sebagai transportasi massal. Uji coba untuk testing dan commisioning itu dijadwalkan selama tiga bulan.