JAKARTA, KOMPAS - Proyek apartemen di kawasan superblok yang menyasar milenial terus berkembang hingga ke pinggiran Jakarta. Apartemen yang menunjang gaya hidup milenial dinilai masih menjadi magnet bagi pasar properti.
Pengembang PT Setiawan Dwi Tunggal, misalnya, menggarap apartemen The Parc di kawasan superblok South City, Tangerang Selatan, Banten. Apartemen pada lahan seluas 1,5 hektar itu menyasar kaum milenial dengan menghadirkan beberapa fasilitas, antara lain ruang kerja bersama (coworking space).
Associate Director Sales & Marketing PT Setiawan Dwi Tunggal Stevie Faverius Jaya, di Tangerang Selatan, Selasa (15/1/2019), mengemukakan, penyediaan ruang kerja bersama di apartemen merupakan terobosan untuk daya tarik pasar milenial. Seiring kemajuan teknologi, generasi milenial yang lahir di tahun 1980-2000 dan kini memiliki rentang usia 30-39 tahun memiliki banyak ide kreatif dan ketertarikan membangun usaha rintisan.
“Coworking space merupakan wadah bagi generasi milenial yang mau memulai usaha. Sebagian dari mereka mencari tempat (usaha) yang terjangkau,”ujarnya.
Stevie menambahkan, coworking space “Gowork” dengan areal seluas 150 meter persegi (m2) itu dapat diakses oleh seluruh penghuni apartemen sebagai bagian dari fasilitas kepenghunian. Dengan konsep ruang kerja bersama, diharapkan juga terbentuk komunitas penghuni apartemen yang saling berinteraksi.
Ruang kerja bersama (coworking space) kian menjadi tren seiring merebaknya usaha-usaha rintisan (start up) yang memerlukan ruang kerja dengan kelengkapan fasilitas, serta sistem sewa yang fleksibel.
Superblok
Apartemen The Parc dengan total investasi Rp 800 miliar itu dibangun pada kawasan terpadu seluas 55 hektar (ha). Superblok itu direncanakan mencakup residensial, ritel, komersial, pusat perbelanjaan dan perkantoran.
“Saat ini tren sudah berubah. Konsumen tidak hanya mengejar fungsi hunian sebagai tempat tinggal, tetapi harus didukung oleh fasilitas, kenyamanan, akses dan pertumbuhan investasi hunian,” kata Direktur SouthCity, Peony Tang.
Untuk tahap awal, unit Apartemen The Parc dibandrol dengan harga Rp 325 juta sampai dengan Rp 700 juta per unit.
Stevie mengemukakan, salah satu kendala yang dialami kaum milenial dalam menjangkau rumah tinggal adalah besaran uang muka rumah. Terkait itu, pengembang perlu menciptakan strategi cara pembayaran guna menarik pasar milenial. Pihaknya saat ini menawarkan cicilan uang muka rumah hingga 3 tahun, untuk selanjutnya akad kredit dengan perbankan.
“Sebagian milenial memiliki penghasilan banyak, namun juga pengeluaran banyak. Kendala mereka dalam membeli rumah, yakni susah membayar uang muka rumah. Untuk itu, cicilan perlu dibuat ringan,”katanya.