Demonstrasi Guru Terbesar 30 Tahun Terakhir Terjadi di LA
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
LOS ANGELES, SELASA — Lebih dari 30.000 guru di Los Angeles (LA), Amerika Serikat menuntut kenaikan upah dan kualitas pendidikan. Tuntutan itu disampaikan melalui demonstrasi yang digelar di depan Balai Kota, Senin (14/1/2019) waktu setempat. Aksi ini dihadiri guru yang kerja di sistem sekolah negeri terbesar nomor dua di AS bernama Los Angeles Unified School District atau LAUSD.
Peristiwa ini jarang terjadi karena demonstrasi guru di LA terakhir digelar pada 1989. Seperti disampaikan melalui akun twitter LAUSD, Sabtu (12/1/2019) waktu setempat, LAUSD mengajukan proposal kepada Persatuan Guru Los Angeles (UTLA) untuk meningkatkan upah sebesar 6 persen, mengurangi jumlah murid per kelas, serta menambahkan jumlah perawat, penasihat akademik, dan pustakawan.
Namun, negosiasi antara LAUSD dan UTLA berakhir tanpa persetujuan sehingga aksi LAUSD dilanjutkan pada Senin melalui demonstrasi. Tanggal kapan demonstrasi itu berakhir belum diumumkan. UTLA menyebutkan, proposal yang diajukan LAUSD ”sangat tidak memadai”. Cadangan anggaran sebesar 1,86 miliar dollar AS yang dituntut LAUSD perlu dipertahankan untuk menutupi biaya kebutuhan lain, seperti pensiun.
CNBC memberitakan, rata-rata gaji tahunan guru LAUSD adalah 75.000 dollar AS. Sementara itu, di California sebesar 74.940 dollar AS. Gaji terendah berada di Virginia Barat yang sebesar 45.240 dollar AS dan Oklahoma 42.460 dollar AS. Beberapa waktu lalu, guru di kedua wilayah itu juga menggelar demonstrasi dan menuntut kenaikan upah serta perbaikan kualitas lingkungan untuk para murid. Setelah demonstrasi, guru di kedua wilayah menerima kenaikan upah.
”Sektor pendidikan penuh dengan keluhan dan frustrasi yang mendalam, tetapi sekarang ada perasaan bahwa Anda (guru) benar-benar bisa menang,” kata Robert Bruno, profesor hubungan perburuhan dan hubungan kerja di University of Illinois, kepada Associated Press.
Presiden LAUSD Alex Caputa-Pearl, dalam tulisannya untuk Los Angeles Times, menjelaskan bahwa jumlah murid per kelas merupakan isu penting bagi para guru. Jumlah murid per kelas biasanya melebihi 45 orang pada tingkat SMP, 35 orang tingkat SD atas, dan 25 orang tingkat SD bawah.
”Sangat memalukan bahwa bagian negara terkaya di negara ini (Los Angeles) menempati urutan ke-43 dari 50 mengenai jumlah pengeluaran per-murid,” kata Alex.
”Ini adalah perjuangan eksistensial untuk masa depan pendidikan publik,” kata guru Mike Finn, seperti dikutip Reuters. Dia mengurus 46 murid dalam satu kelas dan menyebutkan kondisi itu ”tidak dapat dikelola”.
Dalam proposal yang diajukan LAUSD, ukuran kelas IV-VI SD turun dari 36 orang menjadi 35 orang. Untuk SMA, dari 42 orang menjadi 39 orang. Sekolah dengan kebutuhan terbesar akan mengalami pengurangan yang lebih besar atau sekitar empat murid per kelas.
LAUSD mengumumkan melalui akun Twitter bahwa semua sekolah SD, SMP, dan SMA tetap dibuka. ”Sekolah LAUSD terbuka dan menyediakan setiap siswa dengan lingkungan belajar yang aman dan ramah,” tulisnya pada Senin waktu setempat. Selama demonstrasi, sekolah diurus administrator dan guru pengganti.
Demonstrasi guru di Los Angeles pada Senin telah menimbulkan sejumlah reaksi dari kalangan politik.
”Sangat bangga dengan guru di Los Angeles karena (berani) mengambil sikap. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dari demokrasi Amerika. Hari (Senin) ini mereka memberikan segalanya sehingga anak-anak bangsa kita dapat memiliki kesempatan yang lebih baik,” tulis anggota Kongres New York Alexandria Ocasio-Cortez, dalam akun Twitter-nya. (REUTERS, AP, CNBC)