MELBOURNE, SELASA--Dua petenis yang absen pada Australia Terbuka 2018, Serena Williams dan Kei Nishikori, kembali ke Melbourne Park dengan harapan baru. Mereka melewati babak pertama, pada pertandingan yang berlangsung bersamaan, Selasa (15/1/2019).
Serena kembali ke Rod Laver Arena, stadion terbesar di Melbourne Park, setelah penampilan terakhirnya pada 2017 memberi gelar juara. Tampil mengenakan romper (terusan kaus dan celana pendek) warna hijau—sponsornya Nike mengambil inspirasi dari mode baju tenis pada 1990an—Serena tampil dominan ketika melawan Tatjana Maria (Jerman). Pertandingan yang dimenangi Serena dengan skor 6-0, 6-2 itu hanya berlangsung 49 menit.
Serena unggul dalam semua parameter statistik, salah satunya poin yang didapat. Serena mendapat 54 poin, sedangkan Maria hanya dengan 24 poin. Pada set pertama yang hanya berlangsung 19 menit, Serena bahkan hanya kehilangan lima poin.
Di antara 54 poin itu, 22 di antaranya diperoleh melalui winner (pukulan masuk yang tak daoat dijangkau lawan), sedangkan Maria hanya membuat tujuh winner. Serena yang telah tujuh kali menjuarai Australia Terbuka mendominasi permainan atas Maria yang belum pernah melewati babak kedua turnamen yang sama.
Hasil tersebut menjadi awal baik Serena yang absen pada Australia Terbuka 2018 karena belum siap bertanding. Ketika itu, Serena baru empat bulan melahirkan putri pertamanya, Alexis Olympia, pada September 2017.
Serena melahirkan setelah menjuarai Australia Terbuka pada tahun yang sama. Itu artinya, dia hamil dua bulan ketika tampil di Melbourne Park 2017.
“Ya, saya senang bisa kembali ke sini setelah pada penampilan terakhir bertanding dalam kondisi hamil. Rasanya seperti tak masuk akal. Hari ini rasanya aneh juga karena saya bertanding sendirian,” katanya saat diwawancara mantan petenis Australia, Todd Woodbridge, di hadapan penonton di Rod Laver Arena.
Tampil untuk pertama kalinya di Australia Terbuka sebagai ibu, ambisi Serena sama seperti sebelumnya, menang setiap kali bertanding. “Saya rasa semua melakukan hal yang sama pada off season. Semua petenis berlatih dengan keras. Kita lihat bagaimana hasilnya dengan saya,” katanya.
Dengan 23 gelar juara grand slam, Serena berpeluang menyamai mantan petenis Australia, Margaret Court, sebagai petenis dengan gelar juara grand slam pada nomor tunggal terbanyak. Court, yang bermain pada era 1960 hingga 1970-an, mengumpulkan 24 gelar grand slam. Serena memperoleh kesempatan menyamai prestasi itu ketika tampil pada final Wimbledon dan AS Terbuka, tetapi kalah. Dia pun membawa misi itu saat kembali ke Melbourne Park kali ini.
Nishikori beruntung
Pada waktu yang bersamaan di Margaret Court Arena, kemenangan Kei Nishikori (Jepang) diwarnai keberuntungan dengan lawan, Kamil Majchrzak (Polandia), yang mundur pada set kelima. Nishikori melaju ke babak kedua dengan kemenangan, 3-6, 6-7 (6), 6-0, 6-2, 3-0.
Tampil sebagai unggulan kedelapan, Nishikori kesulitan melawan Majchrzak, yang memiliki servis dan pukulan keras, pada dua set awal. Namun, finalis AS Terbuka 2014 itu bangkit seiring dengan penampilan Majchrzak yang menurun karena cedera.
Cedera pergelangan tangan yang dialami sejak Juli 2017 membuat Nishikori absen pada Australia Terbuka 2018. Dia sebenarnya telah bertanding kembali sejak awal Januari 2018, namun memulai kembali penampilan pada turnamen ATP Challenger, yaitu rangkaian turnamen ATP kelas rendah.
“Setelah absen pada tahun lalu karena cedera, saya senang bisa kembali ke sini,” kata Nishikori yang bangkit kembali dengan menaikkan peringkatnya, dari ke-22 pada awal 2018 menjadi peringkat ke-9 saat ini.
Nishikori juga mengawali musim 2019 dengan baik dengan menjuarai turnamen ATP Brisbane, 31 Desember 2018-6 Januari 2019. Dia pun berharap, perjalanannya musim ini lebih baik dibandingkan 2018. (AP)