Al Shabaab Serang Hotel di Nairobi, Belasan Orang Tewas
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
NAIROBI, RABU — Sedikitnya 15 orang tewas akibat serangan Al Shabaab, milisi dari Somalia, ke sebuah hotel dan kompleks perkantoran di Nairobi, ibu kota Kenya, Selasa (15/1/2019) waktu setempat. Mereka mulai menyerang hotel dengan meledakkan pintu masuk oleh pengebom bunuh diri.
Serangan ke hotel mewah, kampus, kantor, dan kompleks kelas atas di Nairobi sering dilakukan Al Shabaab. Serangan sebelumnya, misalnya, ke pusat perbelanjaan mewah Westgate pada 2013 menewaskan 67 orang dan 150 mahasiswa di Universitas Garissa dalam serangan pada 2015.
Dalam serangan kali ini, hampir 11 jam setelah serangan dimulai di kompleks elite Riverside Drive, Nairobi, suara tembakan dan ledakan masih terdengar hingga Rabu (16/1/2019) dini hari waktu setempat. Situasi dilaporkan belum terkendali meskipun ada jaminan keamanan dari pemerintah.
Salah satu sumber keamanan menyebutkan, banyak orang masih bersembunyi di dalam kompleks. Ini dibenarkan oleh saksi mata yang mengetahui peristiwa itu. Saksi mata bahkan menyebut, banyak korban terjebak di dalam kompleks yang dikuasai para militan. Padahal, para korban terluka membutuhkan pertolongan segera.
Sampai Rabu pukul 01.00 waktu setempat atau pukul 05.00 WIB, sedikitnya 15 orang ditemukan tewas. Jenazah mereka dibawa ke kamar jenazah Chiromo. Menurut tim evakuasi, korban tewas masih mungkin bertambah.
Hasil identifikasi para korban tewas diketahui, 11 orang adalah warga Kenya dan masing-masing satu warga Amerika Serikat dan Inggris. Adapun dua orang lagi belum diketahui identitasnya karena tidak ada kartu identitas yang melekat pada korban.
Serge Medic, pemilik perusahaan keamanan Swiss, berlari ke tempat kejadian untuk membantu para korban ketika dia mendengar informasi dari seorang pengemudi taksi.
Medic, sambil menenteng senjata, memasuki gedung ditemani seorang polisi dan dua tentara. Namun, Medic mengaku bahwa mereka diserang sehingga mundur lagi. Ia melihat granat yang belum meledak tergeletak di lobi hotel.
”Seorang pria mengatakan, dia melihat dua pria bersenjata dengan mengikatkan syal di kepala mereka dan menggunakan sabuk peluru (bandolier),” kata Medic dan saat itu masih terdengar suara tembakan di kawasan itu.
Menteri Dalam Negeri Fred Matiang’i mengatakan, Selasa pukul 23.00 waktu setempat atau Rabu pukul 04.00 WIB, semua bangunan telah diamankan dan banyak orang dievakuasi. Dia tak menjelaskan di mana para militan. Ia hanya mengatakan, aparat masih ”membersihkan” mereka.
Nairobi merupakan simpul atau pusat pertemuan utama para ekspatriat di kawasan. Kompleks yang menjadi target serangan terbaru Al Shabaab terdiri atas kantor-kantor perusahaan multinasional, masih dalam satu kawasan dengan mal mewah Westgate.
Al Shabaab, yang mengklaim atas berbagai serangan ke Nairobi, mengatakan, setiap serangan yang mereka lakukan adalah tindakan balas dendam atas pasukan Kenya karena terlibat dalam misi perdamaian di Somalia.
Tentara Kenya, yang terkonsentrasi di Somalia selatan, awalnya terlibat dalam misi PBB di Somalia untuk mencoba membuat zona penyangga di sepanjang perbatasan. Mereka sekarang menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Somalia, negara di ”Tanduk Afrika”, telah dilanda perang saudara sejak 1991, dan Kenya aktif terlibat dalam pasukan perdamaian di negara itu. Al Shabaab menilai, sebagai negara tetangga, Kenya tidak seharusnya terlibat dalam pasukan keamanan PBB di Somalia.
Bom bunuh diri
Kepala Kepolisian Kenya Joseph Boinnet mengatakan, serangan dimulai Selasa sekitar pukul 15.00 waktu setempat atau 19.00 WIB. Dimulai dengan sebuah ledakan yang menargetkan mobil di luar sebuah bank, diikuti dengan ledakan dari seorang pengebom bunuh diri di lobi hotel, yang diikuti dengan suara tembakan.
Berdasarkan video kamera pengawas, tiga penyerang berpakaian hitam berlari melintasi tempat parkir pada pukul 15.30. Paling tidak dua dari pria itu mengenakan syal hijau, seperti terlihat dalam rekaman close-up. Seseorang tampak memakai sabuk hijau berisi granat.
Dua warga Kenya berusia awal 30-an tahun, yang bekerja sebagai konsultan di Adam Smith International termasuk di antara korban tewas, kata seorang anggota keluarga. Seorang warga negara Spanyol termasuk di antara yang terluka, kata seorang diplomat Spanyol.
Kedutaan Besar AS di Kenya telah menawarkan bantuan, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri. ”Kami bekerja sama dengan otoritas Kenya untuk memastikan apakah ada warga AS yang menjadi korban,” kata pejabat itu, seraya menambahkan semua diplomat AS aman.
Geoffrey Otieno, yang bekerja di salon kecantikan di kompleks yang diserang, mengatakan, ia mendengar suara keras dari sesuatu yang dilemparkan ke dalam gedung, lalu melihat kaca-kaca pecah berantakan. ”Kami bersembunyi sampai akhirnya diselamatkan,” katanya.
Perusahaan internasional
Al Shabaab adalah milisi garis keras yang ingin menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung AS dan ingin memberlakukan hukum syariah yang ketat.
”Kami berada di balik serangan di Nairobi. Operasi sedang berlangsung,” kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer kelompok itu, kepada Reuters melalui telepon di Somalia.
Melihat dari situs web-nya, Riverside Drive adalah rumah bagi kantor-kantor cabang perusahaan multinasional. Di antaranya Colgate Palmolive, Reckitt Benckiser, Pernod Ricard, Dow Chemical dan SAP, serta hotel DusitD2, jaringan grup Dusit Thani, Thailand.
Kenya adalah markas bagi ratusan diplomat, petugas misi bantuan internasional, pengusaha-pengusaha asing, dan lain-lainnya yang beroperasi di Afrika Timur. Kedutaan Besar Australia berada di seberang jalan dari kompleks hotel yang diserang milisi Al Shabab. (REUTERS/AFP/AP)