LIMA, SELASA — Pereli Perancis, Sebastien Loeb, menunjukkan tajinya setelah memenangkan etape ke-8 Reli Dakar, Selasa (15/1/2019), di rute San Juan De Marcona-Pisco, Peru. Meski memenangi empat etape, terbanyak di antara pereli lain, inkonsistensi Loeb membuatnya tertinggal 46 menit 45 detik dari pemuncak klasifikasi umum, Nasser Al-Attiyah.
Insiden ban kempis dan permasalahan setir sempat mengganggu Loeb saat kilometer awal. Namun, pengemudi Peugeot itu mampu menyelesaikannya dan finis di peringkat pertama etape ke-8 dengan catatan 3 jam 54 menit 53 detik. Dia meninggalkan Al-Attiyah yang finis kedua dengan margin 7 menit 27 detik.
”Hari ini sangat baik. Hanya ada permasalahan sedikit pada 6 kilometer awal. Setelah mengatasi itu, sisanya berjalan dengan sangat bagus,” kata pemenang sembilan kali Kejuaraan Reli Dunia (WRC) tersebut.
Hasil itu membawa Loeb menjadi pereli dengan kemenangan etape terbanyak, 4 kali dari 8 etape. Sisanya dimenangkan masing-masing dua kali oleh Al-Attiyah dan Stephane Peterhansel.
Kendati demikian, kemenangan itu tidak berhasil membawa Loeb ke puncak klasifikasi umum. Dia saat ini berada di peringkat ketiga, tertinggal jauh dari Al-Attiyah dengan margin 46 menit 45 detik. Bahkan, pria berusia 44 tahun itu tertinggal 17 detik dari Nani Roma yang belum pernah memenangkan satu etape pun.
Permasalahan Loeb adalah inkonsistensi. Saat tidak memenangkan etape, pada etape pertama, ketiga, keempat, dan ketujuh, dia hanya mampu sekali masuk dalam 10 besar. Sisanya dia berada di peringkat ke-13 (etape 1), ke-11 (etape ketiga dan ketiga). Hal itu berbeda dengan Roma yang masuk dalam lima besar nyaris di setiap etape.
Salah satu inkonsistensi terlihat pada etape ke-7. Dia yang baru saja memenangkan etape dua kali beruntun harus kehilangan 40 menit karena masalah listrik pada mesinnya. Dia pun finis di luar 10 besar dan tertinggal 28 menit 27 detik dari pemenang etape ke-7, Peterhansel.
Loeb masih berharap mampu menebus kesalahannya di dua etape selanjutnya, di rute Pisco dan Lima. Di reli yang menyisakan 768 kilometer itu, dia harus finis secepat mungkin.
”Setelah beberapa kesalahan di etape sebelumnya, cukup buruk berada di peringkat ketiga saat ini. Jadi kita lihat saja hasil akhirnya karena masih ada dua etape di depan mata,” kata Loeb.
Optimistis
Di sisi lain, Al-Attiyah semakin optimistis meraih gelar ketiganya setelah juara Reli Dakar pada 2011 dan 2015. Pereli Toyota itu percaya diri mampu mempertahankan keunggulannya dalam dua etape tersisa. ”Kami akan memastikan dua hari ke depan,” tuturnya.
Sementara itu, juara 13 kali Reli Dakar, Peterhansel, harus kembali bermasalah dengan lintasan. Sempat menempel Al-Attiyah setelah memenangkan etape ke-7, Peterhansel hanya finis di peringkat ke-8, tertinggal lebih dari setengah jam.
”Pertama-tama kami masuk ke bukit pasir. Setelah itu kami juga dibingungkan dengan rute tanpa garis petunjuk sama sekali. Kami pun nyasar hingga 10 menit. Ini bukan hari yang baik untuk kami,” ujar pereli Perancis itu.