Pembangunan Infrastruktur Berimbas pada Industri Bus
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keberhasilan pembangunan sejumlah infrastruktur jalan bakal berimbas pada perubahan pola mobilitas masyarakat. Jika terus dikelola, hal ini berpotensi besar menumbuhkan industri karoseri bus di Tanah Air.
Tahun 2019 dinilai akan menjadi titik balik kejayaan bus. Pada akhir 2018, Jalan Tol Trans-Jawa yang menyambungkan Jakarta-Surabaya telah diresmikan. Kemudahan akses jalan dan berkurangnya waktu tempuh perjalanan antarkota diperkirakan akan berimplikasi pada peningkatan penggunaan bus.
”Keberhasilan pembangunan infrastruktur membuat para investor berlomba-lomba untuk berinvestasi dalam bentuk bus,” kata Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia Sommy Lumadjeng di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Para pelaku industri karoseri dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan permintaan pasar agar serapan produknya lebih besar. Aspek keamanan, kenyamanan, dan kepraktisan menjadi daya tawar yang perlu dimiliki karoseri agar bisa meningkatkan penjualan di tahun ini.
Sommy memprediksi, tahun ini industri karoseri akan bertumbuh lebih dari 5,2 persen, dengan catatan, pengusaha karoseri bisa menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
Pemerhati bus dari haltebus.com, Ahmad Maimun Fikri, mengatakan, dengan adanya infrastruktur yang memadai, peluang penggunaan bus sangat besar. Namun, sinergi antarpihak, seperti pelaku industri karoseri, operator bus, dan pemerintah diperlukan.
”Jangan sampai pemerintah terus membangun infrastruktur dan karoseri memproduksi bus, tapi masyarakat tidak menggunakan bus. Harus ada edukasi kepada masyarakat agar mau memilih bus,” kata Fikri.
Selama ini edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan bus dinilai Fikri masih kurang. Hal ini menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.
Unjuk gigi
Kualitas produk sekitar 500 karoseri asli Indonesia diklaim oleh Sommy memiliki standar yang cukup tinggi. Hal ini telah terbukti dengan adanya produk karoseri Indonesia yang diekspor ke beberapa negara, seperti Fiji, Bangladesh, Sri Lanka, dan Afrika Selatan.
Untuk memperluas pasar ekspor bus, PT Global Expo Management bekerja sama dengan Busworld International mengadakan Pameran Busworld South East Asia pada 20-22 Maret 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran.
”Acara ini bisa kita manfaatkan sebagai momentum unjuk gigi terkait kualitas produk karoseri Indonesia di mata dunia. Sebab, acara tersebut akan dihadiri operator bus serta pelaku karoseri seluruh dunia,” ucap Direktur PT Global Expo Management Baki Lee.
Baki menambahkan, dalam acara tersebut pengusaha karoseri bisa secara langsung berinteraksi dengan calon-calon pembelinya. Para pelaku industri karoseri bisa mempelajari lebih lanjut terkait bagaimana kebutuhan bus.
Selain itu, dalam acara yang menargetkan 20.000 pengunjung tersebut juga akan diadakan Busworld Academy. Dalam acara tersebut, peserta yang hadir akan mendapatkan edukasi terkini mengenai perkembangan bus, baik dari dalam maupun luar negeri, dari para pakar karoseri dan pakar transportasi.
Pameran Busworld ini pertama kali diadakan pada 47 tahun lalu di Belgia. Pameran yang akan digelar kali ini adalah pameran ketujuh. Sebelumnya, pameran tersebut telah digelar di Turki, India, Rusia, China, Asia Tengah, dan Amerika Latin.