JAYAPURA, KOMPAS- Pemerintah Kabupaten Tolikara menetapkan status tanggap darurat pasca banjir di Distrik Goyage dan Distrik Geya. Sekitar 400 keluarga terkena dampak banjir akibat luapan Kali Goyage tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (16/1/2019). Derwes mengatakan, pihaknya menetapkan status tanggap darurat mengingat luasnya wilayah terkena dampak banjir. Total sebanyak 10 kampung yang terkena banjir di dua distrik tersebut. Tiga warga yang hanyut belum ditemukan. 136 hektar perkebunan juga kebanjiran.
"Pemkab Tolikara menetapkan status tanggap darurat untuk mengantisipasi banjir dan longsor berpotensi terjadi kembali di distrik lain. Sebab curah hujan di Tolikara masih tinggi hingga kini, " ungkap Derwes.
Diketahui Tolikara termasuk salah satu kabupaten di kawasan pegunungan tengah Papua. Dari data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, curah hujan tinggi diperkirakan melanda wilayah pegunungan tengah Papua hingga akhir Januari. Intensitas hujan mencapai 300 hingga 500 milimeter pada bulan Januari.
Ia menuturkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tolikara dan Provinsi Papua akan menyalurkan bantuan secepat mungkin kepada para korban. "Saat ini ratusan warga telah mengungsi ke rumah kerabatnya yang jauh dari Kali Goyage. Kami masih mendata jumlah korban yang valid di dua distrik ini," tutur Derwes.
Kepala BPBD Kabupaten Tolikara Feri Kogoya mengatakan, sekitar 500 warga telah mengungsi dari tempat tinggalnya yang dekat Kali Goyage.
Hanyut
Banjir setinggi dua meter menyebabkan tiga warga di Kampung Dugi hilang dan belum ditemukan hingga Selasa ini. Identitas ketiga korban adalah Akina Wenda (38), Akitera Kogoya (2) dan Kiwena Morib (25). Lima warga juga mengalami luka ringan. "Tiga warga yang hilang karena terseret banjir belum ditemukan hingga Rabu siang. Kami bersama BPBD, dan pihak kepolisian masih mencari ketiga korban, " tambahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, 10 anggota polisi dari Brimob Polda Papua dan Polres Tolikara telah berada di lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian tiga warga yang hilang.
"Kami juga telah menyalurkan bantuan makanan bagi korban banjir yakni tujuh karung beras dan 10 dus mi instan," tutur Ahmad.