Toyota Ikut Dorong Vokasi Industri Perkuat Kompetensi
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perindustrian telah merancang peta jalan mengintegrasikan sejumlah strategi Indonesia menghadapi revolusi industri keempat. Upaya ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia industri, asosiasi, dan akademisi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meluncurkan Program Vokasi Industri di 5 Kota oleh Kementerian Perindustrian di Kawasan Industri Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/1/2019).
Dalam kesempatan ini, Menperin dan Mendikbud menyaksikan penyerahan secara simbolis bantuan lima mobil utuh dan lima mesin utuh kepada lima sekolah menengah kejuruan (SMK) oleh Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam dan Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Darmawan Widjaja.
Bantuan tersebut diterima oleh SMK 5 Makssar, SMK 2 Palopo, SMKN 2 Manado, SMKN 3 Palu, dan SMKN 2 Kendari. Selain alat peraga, Toyota Indonesia juga akan memberikan bantuan berupa transfer kurikulum yang saat ini masih diujicobakan di beberapa SMK di Jawa Tengah.
”Program vokasi industri sangat strategis dalam meningkatkan daya saing industri melalui pengembangan SDM. Vokasi juga bisa mendukung penyediaan angkatan kerja yang siap terjun langsung di dunia industri, apalagi jika didukung dengan sertifikasi khusus,” ujar Bob saat dihubungi dari Jakarta.
Sebelumnya, TMMIN juga telah menyerahkan bantuan 142 alat peraga pendidikan, yang terdiri dari 11 mobil, 74 mesin, dan 57 transmisi kepada 39 SMK di Jawa Barat. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari keikutsertaan TMMIN dalam acara peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri dalam Rangka Membangun Linkand Match SMK dan Industri di Jawa Barat yang diselenggarakan Kemenperin di Cikarang, Kabupaten Bekasi, tahun 2017.
Tekad meningkatkan kompetensi sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dengan menetapkan fokus pemerintah tahun 2019 adalah membangun sumber daya manusia Indonesia berkualitas. Untuk itu, Presiden Jokowi memerintahkan agar model pembangunan SDM berkualitas melalui pelatihan dan pendidikan vokasi dikembangkan untuk menghasilkan generasi muda Indonesia berdaya saing tinggi dalam kompetisi global.
TMMIN juga telah menyiapkan dan menjalankan Program Vokasi Industri yang berjalan selama 6 bulan, terdiri dari pendalaman keterampilan dasar (fundamental skills) dan praktik langsung di lini-lini produksi pabrik-pabrik TMMIN. Jurusan yang ditawarkan adalah yang berhubungan dengan manufaktur otomotif, seperti logistik, pemeliharaan (maintenance), percetakan (moulding), dan manajemen produksi.
Saat ini TMMIN memiliki kapasitas 100 pelajar, pencari kerja, dan pekerja dalam Program Vokasi Industri. Ke depannya, TMMIN berencana untuk menambah kapasitas peserta menjadi 400 pelajar, pencari kerja, dan pekerja.
Sebanyak 42 pelatih bersertifikat Toyota diterjunkan untuk menyusun kurikulum kelas dan praktik serta melakukan pengajaran bagi peserta program Vokasi Industri di TMMIN. Dua dari pelatih ini memiliki sertifikat Master Trainer dan memiliki tugas tambahan untuk membentuk pelatih-pelatih baru.
Para peserta program Vokasi Industri di TMMIN nantinya akan menerima sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) juga Toyota sesuai jurusan mereka.
Mendukung
Darmawan Widjaja mengatakan, pada prinsipnya Toyota mendukung segala upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya melalui program Toyota Technical Education Program (TTEP) yang telah berjalan sejak 1991 bekerja sama dengan sejumlah SMK di Tanah Air.
Bantuan yang diberikan antara lain berupa panduan pelatihan (training manual), pengembangan kurikulum yang terbaru, pelatihan untuk guru, buku panduan teknis Toyota, kesempatan untuk melakukan latihan kerja di Toyota, serta fasilitas alat peraga berupa kendaraan Toyota.
”Di masa depan, kami berharap dapat terus melanjutkan dukungan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga bisa turut berkontribusi dalam peningkatan mutu keterampilan di bidang otomotif bagi para siswa di sekolah-sekolah kejuruan,” ujar Darmawan.