JAYAPURA, KOMPAS —Banjir setinggi 4 meter merendam sekitar 500 rumah di Kelurahan Wosi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (17/1/2019). Sekitar 1.000 warga terdampak banjir tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat Derek Ampnir, saat dihubungi dari Jayapura, Kamis malam, mengatakan, banjir terjadi pada pukul 15.15 WIT. Penyebab banjir karena meluapnya Sungai Wosi akibat hujan deras selama beberapa jam.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Warga mengalami kerugian karena harta bendanya rusak. Total sekitar 500 keluarga yang bermukim di lokasi banjir. Hingga pukul 18.30 WIT, ketinggian air telah surut hingga 2 meter," papar Derek.
Ia menuturkan, BPBD Papua Barat telah menyiapkan bantuan makanan, pakaian, dan tenda bagi para warga yang mengungsi. "Kami telah mengimbau warga agar jangan dulu kembali ke rumah apabila curah hujan masih tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi adanya banjir susulan," tutur Derek.
Ia menambahkan, Kelurahan Wosi selalu menjadi daerah langganan banjir di Manokwari selama beberapa tahun terakhir. "Banjir tahun ini yang terparah selama dua tahun terakhir. Selama ini, Sungai Wosi belum pernah dinormalisasi sehingga sering meluap saat terjadi hujan deras," katanya.
Sementara itu, terkait penanganan banjir di Kabupaten Tolikara, Papua, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa mengatakan, jumlah pengungsi di Distrik Goyage dan Distrik Geya terus bertambah. Sebelumnya, pengungsi berjumlah 500 orang, kini menjadi 700 orang.
Banjir setinggi dua meter melanda 10 kampung di dua distrik (setingkat kecamatan) tersebut pada Senin (14/1) lalu. Akibatnya, tiga warga hilang, lima warga luka ringan, dan 170 hektar lahan perkebunan milik warga tergenang air.
Pemerintah Kabupaten Tolikara telah menetapkan status tanggap darurat sejak Rabu kemarin karena tingginya curah hujan selama dua minggu terakhir. Hal ini untuk mengantisipasi banjir susulan.
Tolikara termasuk salah satu kabupaten di kawasan Pegunungan Tengah Papua. Dari data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, curah hujan tinggi diperkirakan melanda wilayah Pegunungan Tengah Papua hingga akhir Januari. Intensitas hujan mencapai 300-500 milimeter pada bulan Januari.
"Warga mengungsi ke tempat yang aman karena kembali terjadi banjir pada Rabu kemarin sekitar pukul 20.00 WIT. Ketinggian air mencapai sekitar satu meter. Kami telah mengimbau warga di 46 distrik agar waspada banjir dan longsor," ungkap Derwes.