JAKARTA, KOMPAS — DKI Jakarta mulai mewaspadai merebaknya kasus demam berdarah dengue atau DBD. Hingga Kamis (17/1/2019), belum terlihat lonjakan penderita penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini sudah mulai ada kasus DBD, tetapi jumlah yang terdata masih kecil. Pada 1-9 Januari, tercatat 13 kasus DBD di DKI Jakarta.
”Pendataan ini memang belum selesai, tetapi kami sudah mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Widyastuti di Jakarta, Kamis.
Untuk status kewaspadaan, saat ini tiga dari lima kota di DKI Jakarta berstatus kuning atau berpotensi mengalami peningkatan kasus selama musim hujan. Ketiga kota itu adalah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Adapun dua kota berstatus hijau atau berpotensi kecil mengalami peningkatan kasus pada musim hujan, yaitu Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
Widyastuti menyebutkan, DKI Jakarta sudah mempunyai sistem peringatan dini (early warning system) untuk memantau tren kenaikan kasus DBD. ”Data ini bisa dibuka dan dibaca di tiap kecamatan dan kelurahan, di-input oleh rumah sakit dan puskesmas. Jadi, kalau ada tren kenaikan di sana, bisa langsung ditindaklanjuti di wilayah terkait,” tuturnya.
Untuk pencegahan, DKI Jakarta mempunyai kader pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tingkat kelurahan. Mereka bertugas memotivasi masyarakat untuk mengantisipasi penularan DBD melalui gerakan PSN setiap Jumat.
Salah satunya adalah dengan menguras, menutup, dan mengubur. Apabila ditemukan indikasi positif kasus DBD di suatu kawasan, pemerintah akan melakukan pengasapan (fogging) secara gratis. Permintaan fogging bisa diajukan ke puskesmas setempat.
Selama ini, DBD menjadi salah satu penyakit yang paling tinggi penyebarannya saat musim hujan di DKI Jakarta. Namun, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 9 Desember 2018, jumlah penderita DBD di DKI Jakarta tahun 2018 turun signifikan dibanding tahun 2017.
Pada 2017, jumlah penderita DBD sebanyak 3.362 kasus dengan satu orang meninggal. Adapun pada Januari hingga 17 Desember 2018, terdata 2.285 orang menderita DBD dengan jumlah korban meninggal dua orang.